Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai di Bawah 70? Santai Saja...

Kompas.com - 02/08/2012, 15:14 WIB
Ali Sobri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan uji kompetensi guru memasuki hari keempat, Kamis (2/8/2012). Di sejumlah tempat, kegagalan masih terjadi. Gangguan koneksi menjadikan konsentrasi para guru buyar. Hasilnya pun tak sedikit yang tak memenuhi nilai minimal lulus, 70.

Dalam uji kompetensi ini, para guru menghadapi 100 soal sesuai bidang pelajaran yang diampunya.

Pengawas Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Yeti Budhiarsih mengatakan, para guru tak perlu resah dengan nilai yang diperolehnya. Sebab, uji kompetensi digelar untuk mengembangkan kemampuan dan keprofesionalitasan guru di sekolah. Hasilnya akan dijadikan sebagai dasar untuk pembinaan dan penilaian kinerja guru.

"Para guru tidak perlu cemas. Hasil UKG itu sekadar mengukur kemampuan diri sejauh mana penguasaan pengerjaan materi yang diajarkannya, jadi hasilnya tidak berpengaruh pada tunjangan profesi," kata Yeti, saat ditemui di sela mengawasi jalannya uji kompetensi di SMA 70, Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis (2/8/2012).

Oleh karena itu, ia menyarankan, para guru peserta uji kompetensi tak perlu khawatir dengan nilai yang didapatkan. Menurutnya, nilai tersebut bukan ukuran untuk menilai kualitas guru.

"Yang jeblok tidak usah khawatir. Kalau nilainya di bawah 70 santai saja," kata Yeti.

Sementara itu, salah seorang guru yang mengikuti uji kompetensi pada hari ini, Heri Prasetya (41), mengaku puas dengan nilai yang didapatnya. Nilai Heri pas dengan batas minimal kelulusan, 70.

"Nilai saya mentok di 70. Tapi saya ini guru Fisika, wajarlah," kata guru pengampu mata pelajaran IPA di SMA Pangudi Luhur, Jakarta Selatan ini.

Hal yang sama juga diungkapkan guru IPA, spesifik Kimia, Paulus Rahayu Widodo (46). Sebenarnya, ia menargetkan mencapai nilai sempurna. Akan tetapi, nilai yang diraihnya hari ini adalah 72.

"Target saya lebih bagus dari ini. Tapi lumayanlah, membuat saya jadi tetap harus belajar. Namanya guru, ya terus belajar," kata Paulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com