Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2012, 14:12 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala daerah, bupati, dan walikota diimbau untuk berinisiatif dan lebih pro terhadap pengembangan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal itu ditujukan untuk mewujudkan rencana menghadirkan satu lembaga PAUD terpadu dan unggulan di setiap desa.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Lidya Freyani Hawadi mengatakan, keberpihakan pemerintah daerah masih sangat minim. Untuk itu, ia mendorong agar partisipasi daerah dalam melakukan investasi jangka panjang melalui PAUD dapat ditingkatkan.

"Saya imbau bupati/walikota agar lebih pro kepada PAUD karena itu merupakan investasi jangka panjang," kata Lidya, yang biasa disapa Reni Akbar, Rabu (8/8/2012), di Gedung Kemdikbud, Jakarta.

Reni menambahkan, keberpihakan pemerintah daerah juga menjadi salah satu strategi untuk menghadirkan PAUD terpadu (unggulan) di setiap desa. Pasalnya, rencana itu akan sulit direalisasikan jika hanya bergantung pada pemerintah pusat. Terlebih, anggaran untuk PAUD pada tahun 2013 tergolong paling kecil jika dibandingkan dengan anggaran untuk jenjang lainnya, yakni Rp 2,8 triliun.

"Anggaran kami sangat kecil, maka daerah perlu ikut berpartisipasi. Setelah semua kabupaten memiliki PAUD unggulan, selanjutnya adalah setiap kecamatan, dan kemudian setiap desa," katanyaa.

Selain itu, Reni mengungkapkan, pihaknya berencana menggandeng kementerian lain dan menggali sumber pendanaan dari CSR dunia industri. Diharapkan, Indonesia segera memiliki PAUD terpadu yang unggul minimal satu di setiap desa.

"Kami terus melakukan pendekatan dengan kementerian lain dan pelaku industri, semuanya sudah kami siapkan," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com