SOPPENG, KOMPAS.com -- Ada yang menarik bagi warga Kabupaten Soppeng, sebuah kota kecil yang berjarak 192 kilometer dari Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk menunggu datangnya berbuka puasa alias ngabuburit, sebagian warga menonton ribuan kelelawar yang bergelantungan di jantung kota.
Keberadaan kelelawar atau dilebih dikenal dengan "kalong" oleh masyarakat setempat sejak ratusan tahun lalu memunculkan sejumlah mitos secara turun temurun. Kelelawar dianggap sebagai penjaga kota dan bisa memberikan kepastian jodoh seseorang.
"Kalau kekelawar ini menghilang itu pertanda bahwa akan datang bencana alam, atau kalau ada pendatang yang berjalan dan terkena kotoran kelelawar itu berarti akan mendapatkan jodoh orang Soppeng," ujar Andi Dulli, salah seorang warga setempat, Rabu (8/8/2012).
Terlepas dari sejumlah mitos yang ada, warga memanfaatkan keberadaan kelelawar yang bergelantungan di pepohonan itu menjadi tontonan menunggu waktu berbuka puasa. Suara ringkikan kelelawar seakan menjadi alunan musik yang menyatu dengan kondisi alam yang sejuk.
"Bagus suaranya meringkik, apalagi kalau terbang semua bagus dilihat," ujar Bahtiar yang sengaja datang untuk menyaksikan kelelawar sambil menunggu buka puasa.
Kelelawar ini juga menjadi "berkah" bagi sejumlah pedagang takjil. Mereka memilih menjual takjil di sekitar lokasi sarang kelelawar yang kerap ramai oleh warga yang sedang ngabuburit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.