Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tangan Antarkan Nicholas Jadi Pianis Handal

Kompas.com - 20/08/2012, 15:50 WIB
Caroline Damanik

Penulis

KOMPAS.com - Nicholas McCarthy (23) hanya memiliki satu tangan. Namun, itu tak membatasinya untuk bermimpi menjadi seorang pianis handal. Kini, alunan nada dari permainan pianonya menghibur dunia. Dia menjadi pianis pertama dari Inggris yang bermain dengan satu tangan.

Pengalaman pahit di masa remajanya menjadi pemicu semangat Nicholas. Ketika mengikuti sebuah audisi untuk mendaftar di sekolah piano, Nicholas ditolak.

Tak hanya itu, dia juga menerima pernyataan pedas oleh salah seorang guru kepala bahwa dia tak akan pernah sukses. Guru itu mengatakan bahwa dia tak perlu bercita-cita untuk hal yang mustahil karena itu tak akan membuatnya maju. Guru tersebut menyarankan agar Nicholas lebih baik tidak membuang-buang waktunya sendiri dan juga waktu orang lain. Saat mengenang masa itu kembali, Nicholas mengungkapkan betapa sakit hatinya dia.

"Hal itu sangat memukul jiwa saya karena bermain pianolah yang begitu saya inginkan," ungkapnya seperti dilansir BBC.

Di tengah sikap sejumlah orang yang meremehkannya, Nicholas bertekad untuk terus berjuang keras. Dia yakin bisa memainkan sonata-sonata yang indah hanya dengan satu tangannya.

"Saya sempat merasa ini akan menjadi perjuangan yang berat, namun ini membuat saya lebih sungguh-sungguh. Saya memang orang yang agak keras kepala," katanya kemudian.


Terbatas, namun pantang mundur

Nicholas lahir di Tadworth, Surrey, Inggris, tanpa tangan kanan. Sejak kecil, dia belajar memainkan keyboard elektrik secara otodidak dan tidak mengikuti kursus piano sampai kemudian berusia 14 tahun.

Karena menyadari keterbatasan fisiknya, Nicholas mengaku bahwa dia sempat berencana untuk menjadi koki waktu kecil namun rencana itu berubah seketika ketika temannya memainkan sonata milik Beethoven yang membuatnya tercengang.

Pada usia 17, dia diterima di kelompok junior di Guildhall School Music and Drama di London dan memenangi penghargaan tahunan untuk pemain piano. Dia lalu mendaftar ke Royal College of Music yang bergengsi dan akhirnya menjadi pianis dengan satu tangan yang meraih gelar sarjana dari Royal College of Music untuk pertama kalinya pada bulan lalu.

Salah satu pimpinan kampus, Prof. Vanessa Latarche mengatakan, Nicholas berlatih sangat giat untuk mengatasi tantangan demi tantangan serta mempersiapkan staminanya untuk memainkan sebuah resital piano berdurasi 50 menit dengan satu tangannya.

"Dia telah menjadi inspirasi besar bagi banyak siswa lainnya dalam menunjukkan bahwa seseorang bisa meraih prestasi meski dia adalah penyandang cacat," kata Latarche.


Hanya tangan kiri

Nicholas pun menjadi anggota orkestra penyandang cacat pertama asal Inggris yang bermain untuk menyambut para atlet yang akan bermain di ajang Paralympic bulan lalu.

"Ketika saya pertama kali bergabung dengan orkestra, sejumlah musisi yang buta sebelah atau buta total tidak percaya bahwa saya sedang bermain dengan satu tangan. Itu adalah pujian yang besar bagi saya. Musik ini dimainkan dengan tangan kiri saja. Saya tidak mengubah apa pun. Saya hanya memainkan musik seperti yang tertulis," kata Nicholas.

Nicholas menyadari bahwa banyak orang datang untuk melihatnya tampil dengan rasa penasaran yang besar mengenai caranya bermain. Tak sedikit yang menyangkanya bermain sebaik itu hanya dengan satu tangan. Namun, itulah faktanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com