Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Jam Mengajar, Tunjangan Guru Majene Bakal Ditahan

Kompas.com - 29/08/2012, 14:19 WIB

MAJENE, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, mengancam akan menahan tunjangan sertifikasi guru PNS maupun honorer yang dianggap tidak memenuhi kuota jam mengajar setiap minggu sesuai ketetapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menurut Kepala Disdik Majene, Abdul Hamid Haris, seharusnya guru ingat untuk memenuhi kewajibannya dulu.

"Seharusnya, setiap guru yang masuk dalam kategori PNS dan honorer harus memenuhi kewajiban dalam mengajar, yaitu memenuhi kuota jam mengajar setiap minggu selama 24 jam. Jika tidak memenuhi kuota tersebut, berarti kewajibannya tidak terpenuhi," ungkapnya di Majene, Rabu (29/8/2012).

Saat ini, Disdik Majene melakukan pendataan dan verifikasi terhadap guru yang menerima tunjangan sertifikasi. Tim, yaitu para pengawas sekolah, ditugaskan memantau guru yang masuk dalam kategori tidak mencukupi jam kerja selama 24 jam per minggu.

"Guru yang dianggap tidak memenuhi kuota jam kerja akan kami beri arahan untuk mencari sekolah dan mencari jam pelajaran lain baik di sekolah tempat mereka mengajar maupun di sekolah lain, jika hal tersebut tidak dilakukan maka tunjangannya akan kami tahan," tegasnya.

Hamid mengatakan, langkah ini diambil untuk memotivasi para guru agar memenuhi kewajibannya, selain itu sistem mengajar juga akan lebih teratur untuk menghindari masalah kekurangan tenaga pengajar yang selama ini sering dihadapi oleh sejumlah daerah.

Menurut data, saat ini ada sekitar 3.000 guru yang masuk dalam kategori pegawai negeri sipil (PNS) dan 1.000 guru kategori honorer yang tersebar di seluruh sekolah tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga tingkat SMA sederajat di Majene. Proses pendataan terbaru ditargetkan rampung pada akhir Agustus.

Setelah itu, Disdik akan memberikan sosialisasi terlebih dulu. Mulai pertengahan September barulah Disdik akan menerapkan sanksi penahanan tunjangan kepada guru yang tak bisa memenuhi kuota jam mengajar.

"Upaya ini untuk kepentingan daerah dan pendidikan warga setempat, selain menerapkan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Untuk itu, kami berharap agar seluruh guru memahami rencana itu semua dan tidak menganggap ini sebagai sebuah beban," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com