Kelola Kantin dan Minimarket

Bisnis menguntungkan

Bisnis yang cukup menguntungkan adalah minimarket Dallas. Tampilan minimarket berukuran 9 x 12 meter ini tidak jauh beda dengan minimarket ternama yang menjamur di wilayah Jakarta.

Keberadaan minimarket ini tidak hanya dimanfaatkan siswa dan guru. Masyarakat di sekitar sekolah juga berbelanja di minimarket, seperti air isi ulang, beras, minyak goreng, roti, dan beragam kebutuhan lainnya.

Siswa penjualan yang dilibatkan di minimarket ada yang bertugas sebagai kasir sebanyak dua orang, dan dua lainnya bertugas membantu melayani pembeli. Di dalam ruangan juga dipasang kamera pengintai untuk mencegah pencurian.

”Siswa bergantian menjadi kasir, membuat laporan barang, menata barang, dan sebagainya sehingga pengalaman siswa lebih lengkap,” kata Erwin Viktor, Sekretaris Unit Produksi.

Semua unit bisnis Dallas ini mendapat dukungan penuh sekolah. Kebutuhan alat tulis, fotokopi, hingga penyediaan makan kecil saat guru rapat tidak membeli di luar, tapi memanfaatkan unit bisnis yang ada.

Ciptakan produk

Selain menjual produk dan jasa, SMKN 18 Jakarta juga mulai menciptakan produk sendiri. Saat ini misalnya, sekolah mengembangkan ”Batavia Chocolate” berbentuk buaya dan ondel-ondel khas Betawi seharga Rp 15.000 dan cokelat berbentuk Monas seharga Rp 20.000. ”Saat pameran, biasanya laris karena khas, dan bisa dijadikan oleh-oleh dari Jakarta,” kata Idawati.

Darlinda, Wakil Hubungan Industri dan Masyarakat SMKN 18 Jakarta mengatakan bahwa peluang kerja lulusan SMK di bidang bisnis dan manajemen masih tinggi. Kebutuhan tenaga pemasaran tidak pernah surut, terutama telemarketing.

Demikian juga permintaan tenaga kerja dari program keahlian asuransi. Mereka bisa bekerja di perbankan, terutama BPR, hingga konsultan pajak.

”Belum pengumuman kelulusan saja, hampir 50 persen siswa sudah bekerja,” ujar Darlinda.

Sekolah membekali siswa dengan sertifikat kompetensi nasional dan internasional sehingga memudahkan siswa terjun di lapangan kerja.