Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU: Mari Kembali ke Khittah 17 Agustus 1945

Kompas.com - 05/09/2012, 05:22 WIB
Kiki Budi Hartawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj mengajak seluruh masyarakat, terutama umat Islam di Indonesia kembali ke khittah 17 Agustus 1945. "Munas NU tahun ini mengambil tema: NU mengajak kembali ke khittah 17 Agustus 1945. Ini penting ketika fenomena perpecahan, tawuran, konflik yang terjadi belakangan makin marak dan merugikan umat Islam sebagai bangsa. Tak ada alasan kita tak bersatu. Semua konflik harus dipecahkan dengan kepala dingin, musyawarah, diskusi bersama," ungkapnya saat diskusi bertema 'Isu-Isu Nasional' di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2012).

Said menegaskan, bahwa peristiwa kerusuhan yang terjadi di Sampang, Madura beberapa waktu lalu bukanlah konflik agama atau aliran. "Kejadian di Sampang itu bukan NU lawan Syiah. Tetapi murni perseteruan dua kakak beradik. Jadi tidak ada permusuhan NU dengan pihak tertentu," tegasnya.

Oleh karena itu, di zaman globalisasi seperti sekarang, menurut Said, kenyataan yang tidak bisa dipungkiri adalah kehidupan masyarakat yang penuh dengan keterbukaan dan perubahan.

Namun, lanjut Said. Hal seperti ini harus disiasati agar masyarakat tidak terlena, hingga kehilangan jati diri sebagai umat Islam dan sebagai bangsa Indonesia yang penuh keragaman. "Dengan kondisi keberagaman budaya ini kita harus mengantisipasi dengan melakukan keterbukaan budaya, agar Islam tetap relevan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com