Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres: Bubuk Mesiu Diduga untuk Merangkai Bom

Kompas.com - 05/09/2012, 22:02 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Suntana menyatakan, bahan-bahan yang ditemukan tim Gegana di Jalan Teratai 7, RT 02 RW 04, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, menunjukkan dugaan bahwa Thariq sedang merangkai bom. Barang bukti yang dikumpulkan pun mengarah ke pembuatan bom.

"Benda-benda itu termasuk bahan untuk rakitan bom yang dibuat saudara Thariq. Saudara Thariq ini sekarang sedang melarikan diri," kata Komisaris Besar Suntana di Jakarta, Rabu (5/9/2012).

Suntana menjelaskan, bahan-bahan yang diduga sebagai alat untuk bahan peledak, seperti asam sulfat, belerang, kabel, dan pipa-pipa, sudah diamankan tim Gegana.

"Ditemukan bahan yang biasa digunakan sebagai bahan peledak. Ada namanya sulfat, belerang, dan kabel-kabel. Tetapi belum tahu apakah kabel tersebut digunakan sebagai alat untuk merakit bom atau bukan," tutur Suntana.

Untuk sementara, kata Suntana, pihak kepolisian akan menghentikan olah TKP mengingat hari sudah malam. Olah TKP akan dilanjutkan pada Kamis (6/9/2012) besok.

Sebelumnya, sebuah benda yamg diduga bom rakitan setengah jadi ditemukan di kediaman Thariq pada pukul 14.30. Penemuan benda yang diduga bom rakitan ini bermula dari kecurigaan warga sekitar yang melihat kepulan asap dari rumah yang ditinggali Thariq bersama ibu, istri, dan seorang anaknya.

Awalnya warga menyangka ada kebakaran. Warga sekitar lalu mendatangi rumah tersebut dan mendapati benda tersebut. Saat warga mendekat, Thariq yang masih mengenakan sarung melarikan diri ke arah Jembatan Lima.

Di lokasi, warga menemukan bubuk mesiu yang berceceran. Selain itu, di got juga ditemukan bubuk mesiu yang sempat dibuang Thariq saat melarikan diri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com