Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDAM Macet, Siswa SD Bawa Air ke Sekolah

Kompas.com - 11/09/2012, 18:29 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Distribusi air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Cendana Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, ke pelanggan di kota itu, macet.

Macetnya air PDAM termasuk untuk Sekolah Dasar Katolik (SDK) Yaperna Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, TTU. Kondisi itu membuat pihak sekolah mewajibkan seluruh siswanya membawa air bersih ke sekolah.

Sudah lebih dari sebulan ini, seluruh siswa di sekolah yang berjumlah 252 orang tersebut, setiap paginya selalu membawa air bersih dengan menggunakkan jeriken berkapasitas lima liter.

Kepala SDK Yaperna Peboko, Petronela Kapitan saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Selasa (11/9/2012) mengatakan, semua muridnya disuruh membawa air dari rumahnya masing-masing, lantaran air dari PDAM sudah tidak keluar dalam sebulan terakhir ini.

"Selama ini memang kita pakai air dari PDAM, sehingga saat macet seperti ini, terpaksa kita mewajibkan semua murid setiap paginya datang membawa air satu jeriken ukuran kecil. Air itu dipakai untuk menyiram bunga, ngepel lantai, isi bak kamar mandi dan WC serta untuk cuci tangan di dalam kelas," jelas Kapitan.

Lanjut Kapitan, selama ini pihak sekolah sudah berulang kali mengeluh ke pihak PDAM, namun petugas PDAM selalu beralasan bahwa debit airnya berkurang akibat musim kemarau. Selain itu, menurut petugas, ada pembersihan di bak penampung utama.

Kapitan berharap agar pemerintah daerah dalam hal ini pihak PDAM untuk secepatnya membantu menyelesaikan persoalan ini, sehingga jangan sampai berdampak pada kesehatan murid-muridnya. Dia khawatir murid-muridnya terkena penyakit diare.

Menanggapi keluhan pelanggan, Pelaksana tugas (Plt) Direktur PDAM Tirta Cendana Kefamenanu Martinus Toleu berjanji dalam waktu dekat ini semua persoalan menyangkut air, terutama kerusakan bak penampung dan bocornya sejumlah pipa, bisa diatasi, sehingga air bisa kembali normal.

"Pipa dan bak penampung memang ada sedikit kerusakan, sehingga masih dalam tahap perbaikan, dan dalam waktu dekat ini sudah bisa normal kembali," kata Toleu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com