Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Indonesia Tak Mutlak Buta Aksara

Kompas.com - 16/09/2012, 11:57 WIB
Indra Akuntono

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-47 resmi digelar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (16/9/2012). Secara langsung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh memimpin acara yang dihadiri ratusan pamong belajar, guru, dan siswa-siswi dari berbagai sekolah di wilayah Kalimantan dan Indonesia bagian lain.

Dalam sambutannya, Nuh menyampaikan, keaksaraan merupakan landasan penting untuk memungkinkan setiap warga negara menjadi individu pembelajar. Menurutnya, kemampuan keaksaraan membuka kesempatan luas bagi setiap individu untuk mengenal dunia sekitarnya, memahami berbagai faktor yang memengaruhi lingkungan, berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dan kehidupan demokrasi, serta memperkuat identitas budayanya.

"Bagi warga Indonesia, aksara bukanlah suatu hal yang baru. Indonesia memiliki lebih dari 300 etnik dan 680 bahasa daerah telah memiliki tradisi keaksaraan sendiri. Sejak dulu telah dikenal aksara lokal, seperti aksara Palawa, Batak, Kawi, Pegon dan lain-lain," kata Nuh.

Indonesia juga, jelas Mendikbud, mengenal tradisi dan ekspresi lisan sangat kuat yang disampaikan melalui petuah secara turun temurun. Dengan tegas ia menambahkan, aksara bukan hanya sekadar simbol grafis, melainkan juga mencerminkan budaya ajaran.

"Ujaran melahirkan nilai yang kemudian diterjemahkan menjadi ajaran. Ajaran inilah secara turun temurun menjadi budaya lisan yang sangat kuat. Oleh karena itu, Indonesia tidak secara mutlak atau absolut buta terhadap aksara, terutama aksara lisan atau ungkapan verbal," tandasnya.

Sebelumnya, di luar lokasi acara, ratusan siswa-siswi di tingkat SD dan SMP berbaris di sepanjang jalan dari Bandar Udara Tjilik Riwut sampai ke Hotel Swissbel yang menjadi lokasi puncak peringatan HAI. Ratusan siswa itu dengan sabar menanti kedatangan Mendikbud, Mohammad Nuh sambil melambaikan tangan dan bendera merah putih berukuran kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com