Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kongres Ilmu Hukum Indonesia di Semarang Bulan Oktober

Kompas.com - 19/09/2012, 22:48 WIB
Sonya Helen Sinombor

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Untuk menyadarkan adanya pergeseran paradigma di dunia science yang berimplikasi pada ilmu hukum, serta menumbuhkan kesadaran dan sensitivitas pluralistik dan menempatkan pentingnya pendekatan holistik dalam ilmu hukum, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, akan menggelar Kongres Ilmu Hukum Indonesia pada bulan Oktober mendatang.

Kongres yang mengusung tema "Refleksi dan Rekonstruksi Ilmu Hukum Indonesia"
digagas Asosiasi Sosiologi Hukum Indonesia (ASHI) dan Institut Satjipto Rahardjo ini merupakan bagian dari gagasan dan rencana dari Prof Satjipto Rahardjo (alm) semasa hidupnya, saat mengabdi hingga akhir hayatnya di Fakultas Hukum Undip.

"Sudah lama kami ingin mewujudkan Kongres Ilmu Hukum Indonesia ini sebagai penghormatan kepada almarhum Prof Satjipto Rahardjo, baru sekarang kesampaian," ungkap Ketua Panitia Kongres Ilmu Hukum Indonesia Prof Dr Esmi Warassih Pujirahayu SH MS, didampingi Wakil Ketua Panitia Kongres Prof Dr Suteki SH MHum, saat berkunjung ke Kompas Perwakilan Jateng di Semarang, Rabu (19/9/2012).

Kongres Ilmu Hukum Indonesia yang akan berlangsung tanggal 19-20 Oktober di Hotel Santika Premiere Semarang akan membahas berbagai topik dengan menghadirkan sejumlah ahli hukum di Tanah Air. Tema-tema yang akan dibahas dibagi dalam Filsafat Hukum, Ilmu Hukum, Studi Socio-legal, dan Metodologi Ilmu Hukum.

Para ahli yang akan hadir antara lain Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Dr Mahfud MD, Ketua Komisi Yudisial Prof Dr Erman Suparman, jaksa KPK Dr Yudi Kristina, serta sejumlah pakar hukum antara lain Prof Soetandyo Wignjosoebroto (Universitas Airlangga Surabaya), Prof Dr Arief Sidharta (Universitas Parahyangan Bandung), Prof Dr Barda Nawawi Arief (Undip), Prof Nurhasan Ismail (Universitas Gajah Mada Yogyakarta), Prof Dr Ade Saptomo (Universitas Pancasila Jakarta). "Mudah-mudahan dari hasil kongres ini menyadarkan kita bahwa masih perlu membangun ilmu hukum Indonesia," papar Esmi.

Suteki menegaskan, kongres ini diharapkan setidaknya membawa perubahan paradigma positivisme, dari ilmu hukum yang partikular ke ilmu hukum yang holistik. "Kita ingin mengembalikan hukum menjadi hukum yang utuh, holistik. Maka teori, metodologi, dan filsafat hukum kita coba koreksi kembali," papar Suteki.

Dengan demikian hukum tidak dipandang masyarakat sebagai momok, yang teralinasi, terasing dan terpisah dari manusia, tetapi hukum menjadi sahabat manusia dan betul-betul membahagiakan manusia.

Esmi dan Suteki mengutip pendapat Satjipto Rahardjo yang menyatakan bahwa perkembangan teori dan praktik hukum ditentukan oleh faktor-faktor domestik maupun internasional. Praktik hukum berangkat dari berbagai konvensi yang diterima oleh komunitasnya, seperti istilah, teori, doktrin dan asas. Kematangan suatu disiplin ilmu-ilmu fisika, kimia, biologi sering dilihat mengalami kematangan yang lebih dibanding dengan ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.

Untuk informasi pendaftaran Kongres Ilmu Hukum Indonesia, keterangan lebih lanjut bisa diperoleh melalui laman http://fh.undip.ac.id/id/component/content/article/36/504-konggres-ilmu-hukum.html atau blog http://konggresilmuhukum.blogspot.com/, atau menghubungi panitia 0815 7578 3855 (Awaludin) dan 0815 7862 5892 (Diah W). Sekretariat panitia : Jalan Prof Soedarto SH Tembalang Semarang telp. 024.76918202, fax.024.76918201, atau email: fh@undip.ac.id . 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com