Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Ikut Campur, USAID Diusir

Kompas.com - 20/09/2012, 02:13 WIB

Moskwa, Rabu - Pemerintah Rusia memerintahkan Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menghentikan operasinya di Rusia dan angkat kaki dari negara itu paling lambat pada 1 Oktober.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan kepada Pemerintah AS, Rusia mengatakan telah tumbuh menjadi negara donor dan tidak lagi membutuhkan bantuan dari negara lain.

Namun, dalam pernyataan resmi di Moskwa, Rabu (19/9), Kementerian Luar Negeri Rusia menyebutkan, alasan utama penghentian operasi USAID adalah karena organisasi itu telah turut campur dalam politik dalam negeri Rusia.

”Keputusan ini diambil terutama karena para petugas badan itu sering melakukan hal yang jauh dari tugas resminya di bidang pembangunan dan kerja sama kemanusiaan,” ungkap pernyataan, yang juga menyebut batas waktu 1 Oktober bagi USAID untuk keluar dari Rusia.

Menurut juru bicara Kemlu Rusia, Alexander Lukashevich, dana hibah yang disalurkan melalui USAID digunakan untuk memengaruhi sejumlah proses politik di Rusia.

”Ada sejumlah upaya melalui penyaluran dana hibah untuk memengaruhi arah berbagai proses politik, termasuk pemilu di beberapa tingkat dan institusi-institusi masyarakat madani,” ujar Lukashevich.

USAID telah banyak menggelontorkan bantuan kepada masyarakat Rusia selama 20 tahun beroperasi di negara itu. Tahun ini, anggaran USAID di Rusia mencapai 50 juta dollar AS (sekitar Rp 475 miliar).

Lebih dari separuh dana tersebut diperuntukkan bagi kegiatan yang berorientasi pada demokrasi, hak asasi manusia, dan kesehatan. Sisanya, sekitar 40 persen, disumbangkan langsung kepada lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Rusia.

Keputusan Pemerintah Rusia ini sontak membuat para pegiat organisasi resah karena dana mereka terancam seret.

Mengekang

Arseny Roginsky, Kepala Memorial, lembaga yang aktif mengampanyekan hak-hak asasi manusia dan pelestarian sejarah di seluruh Rusia, mengatakan, penutupan USAID merupakan upaya Pemerintah Rusia melanjutkan kebijakan mengekang.

Keputusan pengusiran USAID dari Rusia muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang tentang LSM. Rusia mengharuskan para LSM yang menerima dana dari pihak asing mendaftar sebagai agen asing.

Lilia Shibanova, Direktur Golos, lembaga independen pemantau pemilu, menggambarkan penutupan USAID di Rusia sebagai ”ujian berat”. Pasalnya, 14 Oktober nanti Rusia menggelar pemilu lokal dan pada saat itu dibutuhkan banyak dana untuk mengawasi jalannya pemilu.

Para pengamat menilai keputusan Pemerintah Rusia ini sarat motif politik. Matthew Rojansky dari lembaga pemikir Carnegie Endowment for International Peace menambahkan, keputusan tersebut juga untuk membantah tudingan bahwa Rusia dikendalikan pihak asing melalui LSM- LSM yang didanai AS.

Langkah itu juga dipandang sebagai bentuk ketidaksetujuan Rusia terhadap AS dalam hal pembangunan demokrasi di Timur Tengah.

Senator AS John McCain mengatakan, keputusan Rusia tersebut ibarat mencolok mata pemerintahan Presiden Barack Obama. Keputusan itu, kata McCain, merupakan upaya peningkatkan pemerintahan otokrasi Rusia.

Pengusiran USAID oleh Rusia ini diduga akan memicu ketegangan diplomatik baru dengan AS. (Reuters/AFP/MHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com