Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peningkatan Profesionalitas Guru Terkendala Dana

Kompas.com - 24/09/2012, 02:48 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com - Peningkatan profesionalitas guru di Cianjur, Jabar, terkendala dana dan beratnya proses sertifikasi seiring adanya kebijakan uji kompetensi dan Diklat. Demikian dikatakan Ketua PGRI Cianjur, R Mukarom, Minggu.

Dia mengatakan, persoalan tersebut kontraproduktif dengan desakan masyarakat yang menuntut guru berkualitas, disisi lain, alokasi untuk pendidikan dan pelatihan (Diklat), penataran bagi guru terbatas.

Pihaknya menilai, banyak guru mendapat hambatan terutama yang berkaitan dengan anggaran atau pendanaan dari pemerintah.

Selain itu, persoalan-persoalan seperti sertifikasi guru, nasib guru sukwan dan kenaikan pangkat guru golongan 4A, menjadi persoalan klasik yang dialami guru di Cianjur guna meningkatan profesionalitas.

"Untuk itu, kami berharap ada alokasi untuk mengadakan diklat atau penataran bagi guru itu. Sehingga peluang bagi guru untuk meningkatkan profesionalitasnya terbuka lebar dan mudah," kata Mukarom, Minggu (23/9/2012).

Sebelumnya, ungkap Mukarom, proses sertifikasi cukup dilakukan dengan portofolio. Sehingga pihaknya meminta pemerintah agar mengembalikan proses tersebut seperti semula.

Selain itu, pihaknya meminta pemerintah agar pembayaran tunjangan profesi dapat disatukan dengan gaji bulanan, serta ada upaya perbaikan terhadap nasib atau kesejahteraan guru sukarelawan (sukwan).

"Kehadiran guru sukwan memberikan kontribusi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sayangnya, imbalan yang mereka terima tidak sebanding dengan pengorbanannya," ucapnya.

Secara pribadi pungkas dia, meminta pemerintah agar menjadikan guru sukwan, terutama yang telah lama mengabdi, sebagai prioritas dalam proses pengangkatan Pegawai Negeri Sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com