Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Abadi Pendidikan Dipakai Mulai 2013

Kompas.com - 24/09/2012, 18:35 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dana pengembangan pendidikan nasional atau dana abadi pendidikan yang saat ini mencapai Rp 10,617 triliun akan mulai digunakan pada 2013. Pemerintah membentuk badan layanan umum untuk mengelola dana abadi pendidikan tersebut.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Senin (24/9/2012), di Jakarta, mengatakan, dana abadi pendidikan dipisahkan dari dana pendidikan abadi yang diambil dari anggaran fungsi pendidikan di APBN. Dana abadi pendidikan dipisahkan dari anggaran Kemdikbud karena yang dimanfaatkan pengembangan atau bunganya.

Penggunaan dana abadi pendidikan hanya diperbolehkan untuk tiga hal, yakni beasiswa pendidikan S-2 dan S-3, penelitian-penelitian untuk skala kepentingan nasional, dan perbaikan infrastruktur pendidikan karena bencana.

"Kalau dana abadi pendidikan dikelola atau digabungkan dengan anggaran Kemendikbud, nanti harus dihabiskan. Padahal, dana ini kan dimaksudkan untuk supaya kita bisa menabung dari anggaran fungsi pendidikan setiap tahun," papar Nuh.

Nuh menambahkan, dana abadi pendidikan yang dipersiapkan sejak 2010 tersebut sampai saat ini belum dimanfaatkan. Pada tahun 2013, pemerintah berencana memanfaatkan dana dari hasil pengembangan dana abadi pendidikan. 

"Pengelolanya adalah BLU karena tetap bisa dipertanggungjawabkan pengawasannya. Dengan BLU kan bisa semibisnis, supaya dana abadi pendidikan berkembang dan hasilnya itu dimanfaatkan untuk tiga hal," kata Nuh.

Reni Marlinawati, anggota Komisi X dari Fraksi PPP, mempertanyakan alokasi dana abadi pendidikan yang besar. Pemerintah begitu memprioritaskan dana abadi. Padahal, di depan mata ada persoalan mendesak untuk diselesaikan, seperti 59.000 anak-anak TKI di Malaysia buta huruf.

"Untuk apa muluk-muluk menyiapkan dana abadi kalau masih banyak persoalan pendidikan yang perlu dana untuk segera diselesaikan," kata Reni.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com