Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pegang 10 Nama Diduga Penyerang Alawy

Kompas.com - 25/09/2012, 14:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung Suharsono Rajab, membenarkan bahwa penyidik kepolisian saat ini sudah memegang 10 nama siswa SMA Negeri 70 Jakarta yang diduga terlibat penyerangan Alawy Yusianto Putra (15). Peranan kesepuluh siswa itu pun masih didalami penyidik.

"Kami masih (melakukan) penyelidikan soal itu dan belum bisa diberikan keputusan terkait tersangka. Bantu doa saja," ujar Untung, Selasa (25/9/2012), di Mapolda Metro Jaya saat ditanya wartawan soal kebenaran penyerahan nama-nama siswa SMAN 70 Jakarta ke aparat kepolisian.

Untung mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa lima orang saksi, yakni dua orang siswa SMA Negeri 6 Jakarta, dua orang guru SMA Negeri 6 Jakarta, dan satu orang guru SMA Negeri 70 Jakarta. Keterangan para saksi itu nantinya yang akan menjadi penuntun kepolisian mengungkap para pelaku penusuk Alawy hingga tewas.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat juga tidak memungkiri pihaknya sudah menerima daftar nama dari pihak SMA Negeri 70 Jakarta. Namun, Wahyu menuturkan kepolisian masih belum bisa membuka nama-nama itu lantaran bisa menganggu penyidikan.

"Masih akan kami lihat terkait nama-nama itu. Sekarang masih penyelidikan, kalau diberikan sekarang akan berpengaruh (terhadap penyelidikan)," kata Wahyu.

Untung mengakan, peristiwa pembacokan yang menimpa Alawy adalah bukan aksi tawuran. Peristiwa itu, kata dia, adalah aksi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok siswa SMA Negeri 70 Jakarta.

"Perlu diluruskan. Ini bukan tawuran, yang ada adalah SMA 6 diserbu SMA 70 yang punya dan bawa senjata tajam, batu, sehingga ada satu siswa SMA 6 kelas X meninggal dunia," kata Untung.

Diberitakan sebelumnya, sekelompok pemuda yang merupakan siswa SMA Negeri 70 Jakarta tiba-tiba saja menyerang sekelompok pemuda siswa SMA Negeri 6 Jakarta pada Senin (24/9/2012) siang. Di dalam peristiwa itu, siswa SMA Negeri 6 Jakarta, yakni Alawy Yusianto Putra, tewas dibacok. Sementara satu orang teman Alawy, yakni Ramdan Dinis berhasil selamat meski mengalami luka sobek di bagian pelipis.

Saat kejadian, Alawy bersama beberapa rekannya, termasuk Zurah (15), sedang menikmati makanan di Gultik Bulungan. Lokasi tersebut hanya berjarak seratusan meter dari Kompleks SMA Negeri 70. Ketika itulah tiba-tiba muncul puluhan pelajar berseragam dan atribut SMA Negeri 70 yang membawa senjata tajam menyerang ke arah kelompok kecil siswa SMA Negeri 6. Serangan tiba-tiba itu membuat Alawy dan rekan-rekannya tidak bisa membela diri kecuali dengan cara berlari menyelamatkan diri.

Sayang, Alawy tak bisa meloloskan diri. Dia dibacok dari arah belakang dengan senjata tajam yang diduga jenis celurit/arit hingga menyebabkan dadanya sobek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com