Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2012, 15:14 WIB
Ali Sobri

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com Kembali berulangnya aksi tawuran pelajar antara SMUN 70 dan SMAN 6 di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, pada kemarin siang mendorong Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim untuk mengambil langkah konkret. Musliar mengatakan, kementerian akan memberikan instruksi kepada sekolah untuk menghentikan kegiatan ospek atau masa orientasi siswa (MOS) di tahun ajaran baru untuk meminimalkan doktrinasi senior kepada yunior.

"Saya sudah bilang perbuatan itu tidak ada gunanya, apalagi mencoreng dunia pendidikan. Kami akan buat edaran untuk tidak lagi mengadakan ospek dalam penerimaan siswa baru," katanya saat memberi sambutan di acara pembukaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina 2012, Selasa (25/9/2012) di Balairung UI Depok, Jawa Barat.

Semua pihak, lanjutnya, harus bertanggung jawab memutus mata rantai tawuran. Namun menurutnya, tak ada yang salah dengan sistem pendidikan di Indonesia pada saat ini.

"Ini bukan salah dalam sistem pendidikan Indonesia. Saya yakin semua, guru, orangtua, dan siswa, menginginkan yang terbaik. Kita juga berharap pihak kepolisian segera menyelesaikan ini semua," tuturnya.

Musliar berharap generasi muda sebaiknya aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan daripada melakukan kegiatan yang tidak berguna, lalu menularkannya kepada teman-teman sekolahnya. Dia mendorong generasi muda untuk mengupayakan kegiatan yang positif dengan berfokus pada pengembangan sikap dan moral pribadi.

"Moral dan sikap menjadi hal yang sangat penting bagi seorang siswa dan generasi muda. Jauhilah tindakan-tindakan yang hanya akan merugikan masa depan Anda," pesannya di hadapan ribuan peserta OSN 2012.


Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran SMA 70 dan SMA 6"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    28th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com