Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuh: Kami Bertekad, Ini Kasus Terakhir...

Kompas.com - 25/09/2012, 16:19 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengajak semua pihak, khususnya yang terkait langsung, untuk menjadikan kasus tawuran antarpelajar SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta, Senin (24/9/2012), sebagai kasus terakhir. Nuh menegaskan, tak ingin lagi mendengar kejadian serupa berulang di kedua sekolah tersebut ataupun di sekolah lainnya.

"Hari ini kami semua bertekad menjadikan kasus ini sebagai kasus terakhir. Kita tak ingin lagi mendengar kekerasan dan ketidakharmonisan di antara kedua sekolah," kata Nuh dalam jumpa pers menyikapi tawuran pelajar di Bulungan, Selasa (25/9/2012) di SMAN 6 Jakarta Selatan.

Nuh melanjutkan, pihaknya akan berupaya keras untuk menjadikan SMAN 6 dan SMAN 70 sebagai dua sekolah unggulan yang tak hanya berdampingan, tetapi juga saling melengkapi.

"Kami mendukung penuh menjalankan program untuk menghentikan konflik ini. Apa pun masa lalu yang melatarbelakangi konflik harus distop. Teknisnya seperti apa, segera kita sampaikan," pungkasnya.

Sebelumnya, dengan didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Hamid Muhammad, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Kepala SMAN 6 Jakarta Kadarwati, dan Kepala SMAN 70 Saksono Liliek Susanto, beberapa guru dari kedua sekolah, komite sekolah dan alumni SMAN 6, Nuh menyampaikan rasa belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa pada tawuran antarpelajar yang terjadi di kawasan Bulungan, Senin kemarin.

Aksi kekerasan yang melibatkan dua sekolah unggulan di kawasan Bulungan ini kembali berulang. Gerombolan siswa dari SMAN 70 menyerang sejumlah siswa SMAN 6 yang saat itu baru selesai mengikuti jam belajar di sekolah dengan senjata tajam. Dua siswa SMAN 6 menderita luka-luka, dan seorang siswa, Alawy Yusianto Putra, tewas dalam perjalanan ke rumah sakit karena menderita luka bacok di bagian dada.

Kepala SMAN 70 Saksono Liliek Susanto mengatakan, para siswa yang terbukti bersalah secara hukum bisa dikenai sanksi drop out. Sejumlah nama yang diduga terlibat dalam aksi tersebut juga sudah diserahkan kepada pihak berwajib untuk diusut lebih lanjut. 


Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran SMA 70 dan SMA 6"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terkini Lainnya

    Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
    Cara Daftar Ulang Seleksi Mandiri ITB 2025, Cek Biaya UKT dan IPI
    Edu
    Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
    Hanya 2 UIN Masuk Daftar Kampus Terbaik Dunia 2025
    Edu
    Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
    Sekolah Islam Al Azhar Jakapermai Gandeng Cambridge Perkuat Standar Pendidikan Global
    Edu
    Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
    Profil Peneliti UGM yang Temukan 7 Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
    Edu
    DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
    DIskusi Ilmiah FSI: Kawal Kedaulatan di Laut China Selatan, Indonesia Perlu Perkuat Kapasitas dan Diplomasi
    Edu
    Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
    Menbud Fadli Zon: Sejarah Bukan Tentang Emosi, tapi Kejujuran
    Edu
    Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
    Soal Sumpah Jabatan Rektor UPI Pakai Bahasa Inggris, Kemendikti Buka Suara
    Edu
    Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
    Seleksi Calon Guru Sekolah Rakyat Diumumkan, Klik https://kemensos.go.id/
    Edu
    Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
    Kemenbud Dorong Budaya Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi dalam Diplomasi Indonesia-Polandia
    Edu
    Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
    Buka Peluang Pelajar dan Dosen Kuliah ke Eropa, Pemerintah Gandeng Uni Eropa
    Edu
    5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
    5 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan dan Bisa Mata Minus, Ada STAN dan STIN
    Edu
    Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
    Besok Pengumuman SPMB Jateng 2025, Ini Cara Cek dan Jadwal Daftar Ulang
    Edu
    SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
    SPMB Jakarta 2025, Pendaftaran Sempat Terkendala karena KJP Tak Aktif
    Edu
    15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
    15 Kampus Terbaik Asia Tenggara 2026, Ada 4 PTN Indonesia
    Edu
    Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
    Orangtua Masih Keluhkan Pelaksanaan Sistem Online SPMB DKI Jakarta 2025
    Edu
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Komentar di Artikel Lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau