Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SMAN 6 Mengaku Sudah Berupaya Cegah Tawuran

Kompas.com - 26/09/2012, 07:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6, Kadarwati Mardiutama, berharap kejadian tawuran antarsiswa SMAN 70 dan SMAN 6, Senin (24/9/2012), tidak terulang kembali. Berbagai upaya yang sudah dilakukan, lanjut Kadarwati, akan diteruskan untuk membangun pendidikan karakter siswa.

"Kami mewadahi dan meluaskan program ekstrakurikuler yang merupakan penyaluran bakat dan minat siswa. Kami juga memfasilitasi dengan ruang musik, gimnasium sebagai wujud olah pikir, seni, olahraga para siswa yang didukung penuh oleh Komite Sekolah," katanya di SMAN 6, Jakarta, Selasa (25/9/2012).

Kadarwati juga mengatakan sudah menjalankan upaya khusus untuk mempererat persaudaraan antarsiswa kedua SMA negeri unggulan di kawasan Jakarta Selatan itu. Sejumlah kegiatan bersama sudah dilakukan.

"Kami juga menjalankan program latihan gabungan bersama siswa SMAN 6 dan SMAN 70 di Denharlat Kostrad, seperti buka puasa bersama, main band bareng, atau praktikum bersama," ujar Kadarwati.

Selain itu, sekolah juga sudah menetapkan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib atau yang melakukan tawuran itu.

"Pertama, kami akan tetap memberikan pembinaan sesuai koridor pendidikan dengan surat perjanjian 1, 2, dan SP terakhir, serta kartu jaminan antar jemput orang tua, dan apabila siswa tidak lagi mengindahkan peraturan sekolah, maka akan kami kembalikan ke orang tua masing-masing," kata Kadarwati.

Sampai saat ini, lanjutnya, sudah 42 siswanya yang telah dikembalikan ke orang tua terkait kasus pelanggaran tata tertib, bullying, dan intimidasi antarsiswa. Untuk mencegah kejadian kembali berulang, Kadarwati meminta semua pihak turut serta dalam membentuk karakter anak yang baik.

"Mari kita tingkatkan kepedulian kepada anak-anak kita karena pendidikan adalah tanggung jawab bersama orang tua, pemerintah, dan sekolah," ujar Kadarwati.

Pelajar SMAN Negeri 70 dan SMAN Negeri 6 Jakarta kembali terlibat tawuran setelah jam pulang sekolah. Naas, seorang siswa kelas X SMA Negeri 6, Alawy Yusianto Putra, tewas karena luka bacok di bagian tengah dadanya. Sementara itu, ketiga korban luka lainnya adalah Farouq yang menderita luka di jari-jari dan lengan, Dimas yang mengalami luka di pelipis, dan Zurah yang mengalami luka di lengan dan punggung.


Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran SMA 70 dan SMA 6"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com