400 Anak SD Serentak Minum Susu Segar

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 400 siswa SD 01 Besuki, Menteng, Jakarta Pusat, merayakan hari anak sekolah minum susu sedunia atau World School Milk Day (WSMD) 2012 dengan bersama-sama minum susu di sekolahnya. Rabu (26/9/2012). Sambil menambah gizi masing-masing, mereka juga ikut serta dalam kampanye pentingnya susu segar untuk anak-anak se-Indonesia.

Head of Marketing and Sales produsen susu segar, Greenfields, Jan Gert Vistisen, mengajak anak-anak yang hadir untuk untuk sadar akan pentingnya minum susu segar sejak dini.

"Ini untuk kegiatan amal yaitu dengan menyediakan asupan nutrisi dan mendukung kesehatan belajar anak sehingga anak Indonesia memiliki kesempatan mengejar mimpi mereka," kata Jan saat membuka kegiatan tersebut.

Jan mengatakan, anak-anak Indonesia sebagai bagian dari warga dunia juga turut berkomitmen menumbuhkan kesadaran pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi harian dari susu segar berkualitas.

"Biar anak Indonesia tak ketinggalan dengan negara lain, ayo kita minum susu tiap hari," tambahnya.

Melalui kegiatan kampanye yang dinamakan 'Real Milk for Hope' ini, anak-anak dari keluarga mampu yang membeli susu sudah berpartisipasi mendonasikan empat gelas susu kepada anak-anak asuhan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Targetnya, mengumpulkan donasi 10.000 liter susu untuk siswa-siswi YCAB. Minum susu bersama di SD 01 Besuki, Menteng, menjadi salah satu gebrakan dari kampanye ini.

Emilia E. Achmadi, pakar nutrisi lulusan Oklahoma State University, Amerika Serikat, turut memberikan edukasi akan pentingnya menjaga nutrisi dengan mengonsumsi susu segar.

"Awareness akan pentingnya susu segar menjadi bagian dari pola makan sehat anak-anak dan kita. Terlebih dengan adanya sentimen negatif dan pendapat lain tentang susu, itu semua terbukti misleading, jadi semakin penting kita bersama-sama institusi lain untuk terus mengkampanyekan minum susu ini,"ungkap Emilia.

Menurut Emilia, asupan gizi dalam susu segar mampu menopang sejumlah protein, kalsium, dan vitamin B2. Namun, orangtua juga diminta untuk memerhatikan produk susu yang diasup.

"Masih banyak produk yang menggunakan label susu yang sebetulnya belum bisa masuk ke dalam kategori produk dairy, jadi memilih produk susu berkualitas juga harus baik dan benar," tuturnya.