JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, mengaku prihatin terkait peristiwa tawuran antar pelajar yang kembali terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2012) siang tadi. Yudi menilai perlunya antisipasi bagi sekolah-sekolah yang kerap terlibat tawuran dengan diberi pendampingan dan pembinaan secara intensif.
"Sekolah itu ditelusuri dan didalami dulu, cari tahu kira-kira penyebabnya apa? Tiap sekolah pasti enggak mau hal ini, tapi buktinya tetap saja terjadi dan dan ada berulang kali," kata Yudi dalam kunjungan ke rumah duka Deni Yanuar, siswa kelas XII SMA Yayasan Kartika 66, di jalan Manggis I RT 004/005 No.2 Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu malam.
Pembinaan tersebut, lanjut Yudi, harus dilakukan dengan terus memberikan pemahaman dalam hidup siswa bahwa dalam kehidupan sosial ada berbagai kalangan yang harus saling memberikan toleransi dan empati.
"Polisi dapat mengusut tersangka, tetapi juga membangun situasi belajar siswa agar secara psikis dan emosi dapat terbentuk. Pembinaan dari orangtua juga bisa untuk diberikan pemahaman ke anaknya soal karakter dan pendidikan bersosial di keluarga, dan masyarakat," ungkapnya.
Selain pembinaan, Yudi juga menegaskan perlu adanya sanksi yang jelas dan tegas, serta pantauan dari pihak luar sekolah seperti massa dan pemerintah.
"Ini pun menjadi sebuah masa yang tepat untuk memperkuat semua pihak untuk ikut menjaga bersama agar para pelajar kita nggak mudah tersulut dan terpengaruh, sehingga tidak lagi merugikan apalagi menghilangkan nyawa seseorang," tambahnya.
Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran Pelajar Memprihatinkan"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.