JAKARTA, KOMPAS.com — Selain ikrar kesepakatan damai yang diucapkan bersama elemen SMA Negeri 6 Jakarta, kemarin, guru dan siswa SMA Negeri 70 juga menuangkan komitmen mereka melalui tanda tangan di atas spanduk yang masih terpajang di depan sekolah di Jalan Bulungan itu.
Spanduk berlatar belakang putih itu bertuliskan "Kami Warga SMAN 70, Siswa, Guru, Pegawai dan Alumni Menyatakan Turut Berduka Cita dan Menyesali Tawuran antara SMAN 70 dan SMAN 6: Mari Bersatu dalam Damai" dihiasi sejumlah tanda tangan yang sepakat menolak perkelahian atau tawuran dan kekerasan sesama pelajar.
Ketua OSIS SMA 70 Bulungan Candrika Sagitasari mengatakan, ajakan tersebut sudah didukung oleh beberapa alumnus SMA 70. Bahkan, mereka juga turut memilih slogan itu.
"Jadi SMA 70 itu dulunya berdiri gabungan dari SMA 9 dan SMA 11. Mereka, almamater sudah men-support kita," kata Candrika di sela-sela rekonsiliasi siswa SMAN 70 khusus yang digelar secara tertutup, Jumat (28/9/2012) siang.
Candrika berharap tawuran tidak terjadi lagi ke depannya, apalagi sampai memakan korban seperti yang terjadi pada salah satu siswa SMAN 6, Alawy Yusianto Putra (15). Menurutnya, kedua pihak sudah berkomitmen untuk menghentikan tindak kekerasan di kedua sekolah secara permanen.
"Harapan saya semoga kejadian pada 24 September 2012 kemarin ini menjadi peringatan bagi semua pelajar, tidak hanya di SMAN 70 dan SMAN 6, tetapi juga bagi semua pelajar di Indonesia demi negeri tercinta, Indonesia," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.