Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Bertumbangan di Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Kompas.com - 01/10/2012, 09:30 WIB
Christoporus Wahyu Haryo P

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Sedikitnya 17 siswa yang menjadi peserta upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Senin (1/10/2012), mengalami gangguan kesehatan dan tidak dapat melanjutkan upacara. Beberapa di antara mereka mendapat perawatan medis ringan dan diberi oksigen.

"Rata-rata mereka lemas dan pusing karena berdiri agak lama di bawah terik matahari," kata M Surin, salah satu petugas kesehatan. Arrazir, siswa SMA Negeri 113 Jakarta, salah satu yang mendapat perwatan medis dan diberi oksigen, mengaku kepalanya pusing. Bersama peserta upacara yang lain, dia sudah bersiap sejak pukul 06.00, sementara upacara baru dimulai pukul 08.00.

Selain siswa, seorang anggota polisi wanita juga mendapat perawatan medis ringan di posko kesehatan.

Upacara peringatan dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang bertindak sebagai inspektur upacara. Hadir dalam upacara itu antara lain Ibu Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono beserta Ny Herawati Boediono, Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, pimpinan lembaga negara, dan perwakilan negara sahabat. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini bertemakan "Kesaktian Pancasila Tonggak Negara Paripurna".

Upacara peringatan dimulai pukul 08.00, diikuti perwakilan seluruh angkatan di TNI, polri, dan pelajar. Upacara serupa juga digelar di seluruh daerah di Indonesia.

Dalam peringatan kali ini, Ketua MPR Taufik Kiemas membacakan teks Pancasila. Teks Pembukaan UUD 1945 dibacakan Ketua DPD Irman Gusman, sedangkan naskah ikrar untuk menegakkan ideologi Pancasila dibacakan dan ditandatangani Ketua DPR Marzuki Alie.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila merujuk peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang menewaskan sejumlah petinggi TNI (dahulu ABRI)Angkatan Darat, yakni Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI R Suprapto, Mayjen TNI MT Haryono, Mayjen TNI Siswondo Parman, Brigjen TNI DI Panjaitan, dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo. Dalam insiden itu, ajudan Jenderal TNI AH Nasution, Lettu Pierre Tendean, serta putri Nasution, Ade Irma Suryani Nasution, juga tewas terbunuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com