JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menindaklanjuti usulan memberikan pelatihan emotional and spiritual quotient (ESQ) untuk mencegah terulangnya kembali tawuran antarpelajar SMAN 6 dan SMAN 70. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim menjelaskan, siswa akan diberi pelatihan tanpa dipungut biaya oleh pakar ESQ, Ary Ginanjar.
"Pak Ginanjar sendiri yang menawarkan. Nanti semuanya gratis, dan anak-anak tak perlu dipungut biaya," kata Musliar di sela-sela Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10/2012).
Mantan Rektor Universitas Andalas ini mengungkapkan, langkah ini ditempuh untuk menggugah kesadaran siswa agar muncul adanya rasa penyesalan. Dengan demikian, di kemudian hari, budaya tawuran antarpelajar di dua sekolah ini dapat ditekan secara bertahap dan tak akan terulang.
"Agar anak-anak itu merasakan bahwa apa yang dilakukan dapat memunculkan adanya penyesalan, itu lebih mendidik, dan tidak bersifat menghukum. Kita cooling down dulu, sanksi akan diberikan setelah semuanya tenang," ujarnya.
Kasus tawuran antarpelajar di kedua sekolah ini sangat memprihatinkan dan menuai perhatian serius dari banyak pihak pascatewasnya, Alawy Yusianto Putra, siswa SMAN 6, akibat bentrokan di kawasan Mahakam-Bulungan, pekan lalu.
Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran Berdarah"