Mendikbud: Siapa Pun yang Terbukti Akan Diberi Sanksi

Kompas.com - 01/10/2012, 11:37 WIB
Indra Akuntono

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengatakan, kementerian melakukan evaluasi sendiri terkait sanksi untuk sekolah menyusul tawuran demi tawuran yang kerap berulang terjadi di dunia pendidikan nasional. Nuh mengatakan, evaluasi dilakukan secara khusus untuk memberikan jalan keluar yang tepat, baik untuk sekolah maupun siswa.

"Ada aspek yang lain dan akan kita evaluasi. Masa siswanya yang terlibat terus sekolahnya yang disalahkan? Kecuali kalau terbukti, siapa pun akan diberikan sanksi," ujarnya seusai menghadiri Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10/2012).

Menurutnya, persoalan tawuran antarpelajar yang masih sering terjadi merupakan potret dari permasalahan sosial yang terkait banyak faktor. Untuk itu, pihaknya akan mengedepankan langkah hukum sesuai dengan tingkat pelanggarannya.

"Ada tiga hal yang harus dilakukan, tegakkan disiplin internal, ciptakan kegiatan bersama, dan tegakkan hukum. Ketika pelanggaran siswa melampaui batas, maka kita bekerja sama dengan kepolisian," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim menambahkan dengan imbauan agar masyarakat tidak menggeneralisasi perilaku semua sekolah berlabel Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) menyusul tawuran antarpelajar yang melibatkan SMAN 70 sebagai salah satu sekolah berstatus RSBI. Menurutnya, sikap itu tidak bijak karena tak semua sekolah berlabel RSBI yang terbukti terlibat aksi tawuran.

"Jangan digeneralisir, kasihan RSBI-RSBI lain. Yang pasti ini hanya segelintir dan pemerintah konsen dengan persoalan tawuran ini," ungkapnya.

Setelah aksi tawuran antarpelajar SMAN 6 dan SMAN 70 terjadi di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, pekan lalu, Kemendikbud menerima banyak masukan untuk menurunkan status sekolah yang terlibat. Pasalnya, kasus tawuran antara kedua sekolah tersebut terus berulang hingga kemarin menewaskan seorang siswa SMAN 6, Alawy Yusianto Putra (15). Akan tetapi, sampai hari ini Kemendikbud belum memutuskannya dan hanya masih berupaya menjaga suasana kondusif di sekolah, rekonsiliasi, dan membuka berbagai ruang mediasi.

Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran Berdarah"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Edu
    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Edu
    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

    Edu
    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    Edu
    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Edu
    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    Edu
    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Edu
    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

    Edu
    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Edu
    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Edu
    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Edu
    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Edu
    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Edu
    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Edu
    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau