JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua dari FR (19), siswa SMA Negeri 70 yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tawuran antarpelajar SMAN 70 dan SMAN 6 Jakarta Selatan yang menewaskan Alawy Yusianto Putra (15), hadir dalam upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di kompleks SMAN 70, Senin (1/10/2012). Di sela upacara, BM, ayah FR, maju ke dekat podium bersama salah seorang guru SMAN 70 yang berperan sebagai juru bicaranya.
Pria setengah baya itu tidak mengucapkan sepatah kata pun selain hanya menundukkan kepala serta menunjukkan raut wajah yang penuh kesedihan.
"Bapak BM hanya berpesan, dengan peristiwa yang sudah berlalu itu, tidak ada yang bisa dicontoh lagi, dia menginginkan, jangan sampai ada lagi posisi orangtua seperti ayah siswa kita yang satu itu," ujar guru tersebut.
"Bapak ada yang ingin disampaikan lagi?" guru tersebut kembali bertanya kepada BM dan disambut oleh gelengan kepala.
"Sekali lagi, Pak BM sudah bersedia mengaku salah, dan semoga ini tidak terulang," tambah guru tersebut.
Perasaan haru pun menyelimuti para siswa dan orangtua yang menyaksikan lelaki yang mengenakan kemeja cokelat tua itu. Pasalnya, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengusaha mebel ini menunjukkan keberaniannya datang ke sekolah untuk bertanggung jawab.
Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran Berdarah"