Komite Sekolah Jangan Bela Siswa Tawuran

Kompas.com - 02/10/2012, 20:35 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berharap komite sekolah tidak perlu memberikan perlindungan kepada anak-anak yang terlibat tawuran. Akibat perlindungan tersebut, tawuran justru semakin marak.

"Ini belajar dari sejarah. Setahun lalu ini terjadi pada FR. Saat itu Komite Sekolah mendukung FR. Akhirnya mereka (siswa) merasa tidak akan ditangkap karena mereka merasa punya bekingan Komite Sekolah," kata Sekretaris KPAI M Ikhsan, seusai menjenguk Fitra Ramadani alias Doyok alias FR (19) di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2012).

Menurutnya, perlindungan khusus yang diberikan Komite Sekolah, yang merupakan orang tua siswa dan tergolong tokoh masyarakat, justru membuat kepercayaan diri mereka untuk terlibat tawuran semakin kuat. Sedangkan komite yang seharusnya membantu proses pendidikan justru melakukan tindakan yang bisa dimaknai sebagai pembiaran dan perlindungan terhadap tawuran antarpelajar.

"Ini artinya ada indikasi pembiaran dari pihak sekolah terhadap anak-anak yang ikut tawuran," kata Ikhsan.

Atas dasar itu, ia meminta komite sekolah kembali ke jalur keberadaannya untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Kegiatan para pelajar yang mencoreng dunia pendidikan dan bisa berakibat fatal sebagaimana tawuran seharusnya tidak dilindungi.

"Komite dibuat untuk dukung kegiatan sekolah. Jangan sampai justru terkesan membeking anak-anak yang ikut tawuran," harap Ikhsan.

Hal yang sama terjadi pada sekolah. Ikhsan menilai tawuran yang telah menjadi tradisi itu sudah pasti diketahui sekolah masing-masing. Minimal, pihak sekolah bukan sekali-dua kali berurusan dengan polisi atau mendapat panggilan dari polisi. Sayangnya, upaya khusus atau keseriusan sekolah untuk mengatasi masalah tawuran tidak terlihat.

"Sekolah juga tahu kegiatan di luar sekolah. Tapi, tidak tahu atau tidak punya cara menghentikan tawuran," kata Ikhsan yang datang bersama Seto Mulyadi atau Kak Seto.

Berita lain terkait FR dan tawuran pelajar di Jakarta dapat diikuti di topik: Tawuran Berdarah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Edu
    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Edu
    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

    Edu
    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    Edu
    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Edu
    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    Edu
    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Edu
    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

    Edu
    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Edu
    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Edu
    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Edu
    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Edu
    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Edu
    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Edu
    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau