JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, tim khusus (timsus) yang dibentuk dalam rangka memantau situasi pascatawuran antarpelajar SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta Selatan sudah mulai bekerja. Timsus itu akan terus mengawal situasi di kedua sekolah itu dan terus meluas menjadi tim yang akan menangani kasus-kasus tawuran di DKI Jakarta dan seluruh penjuru nusantara.
"Timsus sudah jalan, pemantau sudah jadi pemantau. Hasilnya sudah aman dan tidak ada lagi tawuran di kedua sekolah itu," kata Nuh sesaat sebelum menghadiri silaturahmi dengan Kapolda, tokoh agama, dan sekolah SMA-SMK se-DKI Jakarta, Selasa (2/10/2012) malam, di Jakarta.
Mantan Menkominfo ini mengatakan, timsus yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad itu akan terus bekerja dan tidak akan berhenti. Setelah berhasil menekan dan menghapus aksi tawuran antarpelajar di wilayah DKI Jakarta, tim tersebut akan didorong untuk mengatasi permasalahan itu di skala nasional.
"Setelah menyelesaikan wilayah DKI Jakarta, tim ini kita dorong ke nasional," ucapnya.
Bagi Nuh, ada tiga hal penting untuk mengatasi kekerasan di kalangan pelajar adalah menegakkan disiplin di internal sekolah, membangun kerjasama dan berkegiatan antar sekolah.
"Dan berikan dukungan penuh pada sekolah untuk menyelesaikan masalahnya," tambah Nuh.
Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran Berdarah"