Arief Rahman: Hukuman Tegas untuk Stop Tawuran

Kompas.com - 02/10/2012, 21:29 WIB
Ali Sobri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar pendidikan Arief Rachman menyatakan aksi tawuran antarpelajar yang marak belakangan ini sebagai bentuk pelanggaran hukum di lingkungan pendidikan. Untuk itu segala bentuk pelanggaran yang terjadi sebaiknya diselesaikan bukan dengan saling menyalahkan satu sama lain, tetapi wajib hukumnya untuk diberi tindakan tegas dengan hukuman yang tegas pula.

"Saya pikir, setiap ada yang melanggar hukum harus tetap tegas hukumannya pula. Kalau di sekolah ada yang mencontek misalnya, sudah kasih nol saja di sekolah. Apalagi tawuran, ada yang berkelahi, maka hukumannya bisa diskor kalau perlu dikeluarkan dari sekolah," kata Arief saat berbincang dengan Kompas.com sebelum memberikan pidato Stop Tawuran di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (2/10/2012) malam.

Arief memaparkan, hukuman tegas yang dimaksud tetap mengindahkan pendidikan, sebab setiap tindakan yang diberikan kepada siswa yang dihukum tersebut juga dalam tanggung jawab bersama. "Anak yang dikeluarkan itu tidak dilempar begitu saja, tetap perlu dibina oleh keluarga dan masyarakat sebab ini tanggung jawab kita semua," katanya.

Menyinggung soal tersangka tawuran yang sedang dalam tahanan, ia pun menyetujui pemberlakuan hukum yang tegas yang akan diberikan bagi tersangka tersebut. "Yang dimasukkan ke dalam penjara, tetap harus ada proses pembelajaran, mereka diberi ujian dan sebagainya. Yaitu untuk pengembangan afektif psikomotorik anak harus tetap diseimbangkan, harus ada olah hati, olah rasa," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Edu
    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Edu
    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

    Edu
    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    Edu
    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Edu
    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    Edu
    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Edu
    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

    Edu
    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Edu
    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Edu
    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Edu
    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Edu
    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Edu
    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Edu
    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau