Dialog Stop Tawuran Bukan Sekadar Seremoni

Kompas.com - 02/10/2012, 22:05 WIB
Ali Sobri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Mulyadi, menganggap tawuran yang marak tumpah belakangan ini merupakan masalah serius bangsa. Untuk itu, penanganannya bukan hanya sekadar menggelar upacara "Stop Tawuran" secara besar-besaran, tetapi juga perlu disertai penemuan langkah konkret untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Oke acara besar ini, satu dua tahun mungkin sangat popular diingat masyarakat karena sorotan tawuran ini begitu besar. Habis itu kita bisa lupa lagi," kata Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto, sesaat sebelum menghadiri silaturahmi dengan Kapolda, tokoh agama, dan sekolah SMA-SMK se-Jadetabek, Selasa (2/10/2012) malam, di Hotel Sultan, Jakarta.

Kak Seto menambahkan, harus ada tindakan yang tegas, konkret dan berkesinambungan untuk menghentikan aksi tawuran, bahkan secara kontinyu melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), konsep tawuran dapat selalu disinggungkan dengan kegiatan para peserta didik di sekolah.

"Harus terus diingatkan dan konsisten mengaitkan tawuran dengan hal-hal positif. Kita sudah punya Kementerian Pendidikan, ayo bikin panduan atasi tawuran ini. Ubah persepsi tawuran ke hal yang lebih positif, misalnya tawuran fisika itu boleh," katanya.

Bahkan ia juga menginginkan setiap hari sumpah pemuda untuk terus diingatkan, hari pahlawan nasional selalu disinggungkan, dan hari kesetiakawanan sosial dilibatkan. "Ini soal bagaimana ledakan emosi anak muda disalurkan ke dalam aktivitas yang baik," katanya.

Lebih lanjut Kak Seto menyatakan, pihaknya akan melalukan pembicaraan dengan Gubernur DKI Jakarta yang baru untuk menangangi kasus ini. "Fenomena ini seperti gunung es, bukan cuma di Jakarta, tapi di daerah lain di Surabaya, Medan juga banyak. Jadi perlu dipikirkan secara nasional juga dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujarnya.

Bagaimana pun kepentingan untuk menghentikan aksi tawuran bersama-sama ini bukan hanya ajang seremonial belaka. "Saya ingin ada langkah-langkah konkret yang dapat membuat tawuran ini selesai. Kita lihat saja ada tidak?" katanya.

Kemendikbud menggelar dialog bersama para kepala SMA-SMK, dewan guru dan komite sekolah se-DKI Jadetabek, di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, untuk serius memutus mata rantai tawuran di ibu kota. Dalam pertemuan itu, hadir perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta serta para orang tua atau wali murid, siswa dan alumni dari sejumlah sekolah se-Jadetabek. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Untung Suharsono Rajab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Edu
    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Edu
    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

    Edu
    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    Edu
    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Edu
    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    Edu
    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Edu
    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

    Edu
    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Edu
    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Edu
    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Edu
    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Edu
    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Edu
    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Edu
    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau