JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala SMAN 70 Jakarta Selatan, Saksono Liliek Susanto mengaku puas dengan hasil mediasi yang digelar Polda Metro Jaya beserta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menghentikan aksi kekerasan di dunia pendidikan.
Diakui Liliek, saat ini ia merasa memiliki energi lebih untuk menghadapi permasalahan dan menekan aksi kekerasan pelajar di kemudian hari. "Tentu saya senang, seperti mendapatkan power dan energi lebih menghadapi situasi ini, menekan angka kekerasan di sekolah," kata Liliek singkat kepada Kompas.com, di sela-sela acara mediasi, di Jakarta, Selasa (2/10/2012) malam.
Namun, Liliek menolak berkomentar lebih saat ditanya tentang langkah selanjutnya menyusul ulah siswanya yang menewaskan seorang siswa dari SMAN 6 Jakarta Selatan. Seorang siswanya, FR, kini diamankan pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan ulahnya tersebut.
Ditemui di lokasi yang sama, Ketua Osis SMAN 70 Candrika Sagitasari, mengungkapkan perasaan yang sama. Ia mengaku menjadi lebih percaya diri menghadapi masalah kekerasan di sekolahnya, dan berharap situasinya segera membaik. "Tentunya kami seperti mendapat perhatian dari semua orang, lebih percaya diri menghadapi semuanya," ujar Candrika.
Diberitakan sebelumnya, Kemendikbud menggelar dialog bersama para kepala SMA-SMK, dewan guru dan komite sekolah se-DKI Jakarta, di Hotel Sultan, Jakarta, untuk serius memutus mata rantai tawuran di ibu kota. Dalam pertemuan itu hadir pula perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta serta para orang tua atau wali murid dan alumni dari sejumlah sekolah. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Untung Suharsono Rajab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.