Arief Rahman: Soal Tawuran, Kita Semua Kecolongan

Kompas.com - 02/10/2012, 22:54 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati pendidikan, Arief Rachman mengungkapkan keprihatinannya pada aksi tawuran antarpelajar yang masih marak terjadi. Menurutnya, tawuran antarpelajar terjadi karena semua pihak kecolongan. Jangan disebut sebagai budaya karena hanya melibatkan segelintir sekolah dan mayoritas sekolah lainnya masih dalam kondisi baik.

"Harusnya sekolah atau kita semua bisa mengidentifikasi dengan cepat, ini istilahnya kecolongan. Dan saya pun merasa kecolongan," kata Arief dalam acara silaturahmi bersama Mendikbud, Kapolda, tokoh agama, dan sekolah SMA-SMK se-DKI Jakarta, Selasa (2/10/2012) malam, di Jakarta.

Ia menegaskan, terjadinya tawuran antarpelajar merupakan tanggung jawab semua pihak, baik itu guru, kepala sekolah termasuk pemerintah dan masyarakat.

"Ini tanggung jawab semuanya dan kita termasuk bersalah. Mengapa? Karena panggilan seorang pendidik adalah bagaimana caranya membentuk watak, bukan hanya mengunggulkan otak," tegasnya.

Atas dasar itu, Arief mengusulkan agar ada penambahan dalam standar pendidikan. Yakni sebuah standar mengenai peraturan. Arief mendesak pemerintah pusat untuk mengeluarkan regulasi yang berlaku untuk semua sekolah.

Menurutnya, regulasi itu harus dibuat dan diberlakukan dalam waktu dekat. Tujuannya, supaya semua pihak, khususnya sekolah, dapat mengikuti aturan yang diikuti dengan ancaman sanksi. "Regulasi menjadi penting, karena selama ini hanya mengukur otak, tetapi wataknya tidak. Akhirnya hanya otaknya saja yang unggul," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Edu
    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Edu
    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

    Edu
    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    Edu
    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Edu
    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    Edu
    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Edu
    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

    Edu
    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Edu
    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Edu
    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Edu
    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Edu
    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Edu
    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Edu
    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau