Lebih Baik Siswa Pelaku Tawuran yang Diundang...

Kompas.com - 03/10/2012, 11:38 WIB
Ali Sobri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para siswa yang ikut dalam mediasi yang digelar Polda Metro Jaya beserta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menghentikan aksi kekerasan di dunia pendidikan, Selasa (2/10/2012) malam, mengaku tercerahkan. Namun para siswa tersebut menilai kampanye semacam ini digelar langsung di sekolah-sekolah, terutama sekolah yang kerap terlibat tawuran. Dengan demikian, pesan bisa disampaikan dengan efektif.

"Seharusnya acara tersebut harus lebih banyak didatangi langsung oleh para pelaku tawuran, bukan cuma ketua OSIS-nya yang sudah baik-baik atau kepsek dan guru aja. Coba dikirimkan ke sini, si tukang para pelaku tawuran dari sekolahnya pasti lebih mengena," kata Ketua Majelis Permusyawaratan Kelas SMA 87 Bintaro, Muhammad Faisol, yang turut hadir dalam dialog bertajuk 'Stop Tawuran' di Hotel Sultan.

Faisol menilai acara semacam ini bagus karena siswa akan memeroleh kesempatan untuk bersilaturahim dengan para pejabat, pimpinan sekolah, dan tokoh masyarakat. Dengan demikian, siswa yang hadir bisa memahami bahwa tawuran hanya akan membuat banyak pihak rugi.

"Kita juga makin mengetahui betapa bodohnya kalau tawuran itu kita lakukan. Kita rugi, orangtua, teman, guru, sekolah, pendidikan, karier dan sebagainya,"

Ketua OSIS SMAN 70, Candrika Sagitasari, juga menyatakan hal yang sama. Sebagai warga sekolah yang baru saja mengalami efek tawuran, Candrika mengaku makin semangat untuk menolak kekerasan dan tawuran di sekolahnya ke depannya.

"Kita jadi tahu bahwa kita dimotivasi oleh banyak orang, mulai dari kementerian, tokoh pendidikan, agama, dan budayawan, bahkan pihak kepolisian yang sama-sama peduli pada masalah bersama ini," tuturnya,.

Candrika pun merasa lebih percaya diri untuk bisa mengajak teman-temanya menekan aksi tawuran di sekolahnya karena keterlibatan dalam aksi kekerasan dan tawuran hanya akan mengecewakan banyak orang, terutama orangtua. Menurutnya, jika para pelajar kembali terlibat dalam aksi kekerasan atau tawuran, maka perlu ada tindakan tegas dari sekolah maupun aparat.

Candrika dan Faisol pun mendorong agar semangat ini terus dikampanyekan dari sekolah ke sekolah, terutama sekolah yang kerap terlibat dalam aksi tawuran. Dengan demikian, semangat ini langsung menyentuh kepada para siswa yang membutuhkannya.


Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran Berdarah"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Edu
    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Edu
    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

    Edu
    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    Edu
    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Edu
    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    Edu
    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Edu
    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

    Edu
    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Edu
    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Edu
    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Edu
    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Edu
    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Edu
    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Edu
    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau