Disdik DKI: Hidupkan Satgas Antikekerasan di Sekolah

Kompas.com - 04/10/2012, 14:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya aksi tawuran di Jakarta beberapa waktu terakhir, membuat pemerintah sebagai pengambil kebijakan mengeluarkan langkah pencegahan. Salah satu langkah tersebut adalah membuat kembali Satuan Tugas Antikekerasan yang ada di instansi-instansi pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menegaskan, pihaknya mengimbau kepada tiap sekolah untuk memiliki Satgas itu. Satgas tersebut berfungsi sebagai jembatan jika ditemukan masalah, baik antar sekolah, maupun intra sekolah serta mencegah perilaku menyimpang yang biasa dilakukan para pelajar.

"Sekolah diminta mempunyai satgas anti kekerasan. Fungsinya mencegah tawuran atau perkelahian di dalam sekolah itu sendiri. Dengan demikian, kekerasan di sekolah semakin berkurang," ujar Taufik usai menghadiri deklarasi sekolah damai bersama Gubernur DKI di Yayasan Labschool Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2012).

Satuan tugas yang ada di dalam sekolah itu, lanjut Taufik, terdiri dari berbagai unsur terkait, mulai dari murid, guru, orang tua dan alumni. Secara khusus, satgas tersebut memiliki fungsi pendidikan terhadap peserta didik di sekolah.

Dengan demikian, peserta didik pun menyadari akan tugas dan fungsinya, sehingga kekerasan di sekolah diharapkan tinggal cerita. Namun, ketika ditanya mengenai keefektifannya, ia yakin fungsi Satgas tersebut berjalan sesuai dengan tugas dan rencananya.

"Ya, Insya Allah, semua kan harus dilibatkan. Semua tergantung mereka bagaimana mengembangkan program ini," lanjutnya.

Berbagai langkah tersebut merupakan respon atas maraknya aksi brutal generasi penerus bangsa belakangan. Setidaknya dua pelajar di Jakarta Selatan tewas dan satu pelajar lain di Jakarta Timur mengalami luka bacok akibat adu jotos dengan kelompok pelajar lainnya.

Meski sudah memasuki proses hukum, Dinas Pendidikan melakukan berbagai usaha pencegahan. Salah satunya dengan pembentukan Satgas anti kekerasan yang ada di tiap sekolah.

Berita terkait lainnya dapat diikuti di topik: Tawuran Berdarah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

    Edu
    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

    Edu
    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

    Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

    Edu
    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

    Edu
    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

    Edu
    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    “Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

    Edu
    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

    Edu
    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

    Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

    Edu
    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

    Edu
    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

    Edu
    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

    Edu
    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

    Edu
    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

    Edu
    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

    Edu
    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau