JAMBI, KOMPAS.com - Rektor Universitas Jambi Aulia Tasman mengatakan, dari 24 ribu lebih siswa lulusan SMA sederajat di Provinsi Jambi pada 2012 hanya 17 persen yang masuk ke perguruan tinggi melalui SNMPTN.
Menurut dia, kondisi ini sangat memprihatinkan. Keberhasilan masuk melalui SNMPTN dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan pendidikan, sebab Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan jalur penerimaan mahasiswa yang terbilang ketat dan murni.
"Sangat memprihatinkan sekali. Bayangkan, dari 24 ribu siswa yang lulus SMA tahun 2012, hanya 17 persen saja yang lulus melalui SNMPTN. Dimana 83 persennya?," katanya, Jumat (5/10/2012).
Menurut Aulia Tasman, secara umum siswa yang mampu bersaing dalam SNMPTN berasal dari sekolah-sekolah dalam Kota Jambi. Sementara siswa dari SMA di daerah secara umum tidak mampu bersaing dalam SNMPTN ini.
Berdasarkan data dari Universitas Jambi, tercatat jumlah lulusan SMA dari Kota Jambi yang diterima di SNMPTN mencapai 229 orang.
Sementara,lulusan SMA dari kabupaten Merangin, yang lolos SNMPTN hanya mencapai 28 orang. Kota Sungai Penuh dan Kerinci hanya 36 orang.
Kabupaten Bungo 28 orang, Sarolangun 20 orang, Tebo 22 orang, Batanghari 34 orang, Tanjabbar 24 orang, Tanjabtim 13 orang.
Minimnya lulusan SMA di Jambi yang lolos dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ini menurut Aulia Tasman lebih disebabkan sistem pengajaran dan rendahnya SDM pengajar yang ada.
"Ini harus diwaspadai, dan dicarikan jalan keluarnya, jangan sampai soal ini akan menjadi masalah ke depannya," kata Aulia.
Selain minimnya jumlah siswa yang lolos dalam SNMPTN masalah lain yang menjadi persoalan serius adalah minimnya daya tampung Perguruan Tinggi di Jambi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.