JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Peserta Didik Direktorat Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Arfah Laidiah, menyatakan perlu adanya dukungan berbagai pihak untuk ikut bertanggung jawab menyelesaikan konflik tawuran yang sedang marak. Bersamaan dengan penggodokan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud), Arfah mengatakan kementerian fokus untuk mendorong sekolah dan orangtua mengembangkan bakat dan minat dari setiap peserta didik.
"Sementara Permendikbud masih dalam proses pengkajian, saat ini dukungan dari kami adalah membina bakat dan minat siswa dari kegiatan-kegiatan mereka. Bahwa para pelajar dapat menjadi lebih mawas diri dan terus meningkatkan prestasinya dari minat dan bakatnya, Saya yakin tawuran akan beres, apalagi banyak pihak yang berpartisifasi mendukung anti tawuran ini, maka mereka semakin percaya diri," katanya kepada wartawan usai menghadiri diskusi publik anti tawuran pelajar di SMA Negeri 54 Jakarta Timur, Jumat (5/10/2012) sore.
Hanya saja, Arfah mengatakan bahwa butuh kesadaran dari generasi muda, terutama pelajar tingkat menengah, untuk menggali bakat dan minatnya melalui kegiatan-kegiatan yang positif. Kesadaran ini akan muncul hanya dengan dukungan dari orangtua, guru dan sekolah sebagai institusi yang terdekat dalam kehidupan sehari-sehari.
Selain itu, gerakan bersama penanggulangan konflik tawuran membutuhkan inisitif dari para pemangku kebijakan. Inisiatif ini, lanjut Arfah, sedang diupayakan kementerian untuk mendorong semua pihak serius menuntaskan tawuran. Kementerian disebutnya akan terus menggodok peraturan-peraturan yang akan diterapkan bagi pelajar, guru dan sekolah yang terlibat dalam aksi tawuran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.