Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Perkosaan Belum Terima Surat Pengeluaran Resmi

Kompas.com - 08/10/2012, 22:32 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban perkosaan ASS (14), mengaku belum mendapat surat resmi dari SMP Budi Utomo, Depok, yang mengeluarkan ASS (14) dari sekolah tersebut. Menurut keluarga, penolakan dari sekolah disampaikan secara lisan.

"Sampai saat ini kami belum terima surat pengeluaran," kata Tiur, kerabat korban yang dihubungi Kompas.com.

Tiur menilai keponakannya sebenarnya adalah korban dalam kasus asusila. Seharusnya sekolah sebagai lembaga pendidikan membantu pemulihan mental korban, bukan malah melecehkan murid di depan umum.

"Waktu upacara bendera tadi pagi ada guru yang ngomong, siswa-siswa yang mencoreng nama baik sekolah akan dikeluarkan. Dia kan masih anak-anak yang menjadi korban orang dewasa. Seharusnya, dia dibantu dong," jelas Tiur.

Tidak hanya sindiran di depan umum, salah seorang guru kemudian memasuki ruang kelas ASS dan memintanya keluar dengan membawa serta tas sekolahnya. Keputusan inilah yang melukai hati keluarga yang sebelumnya telah meminta bantuan sekolah.

"Waktu dia menghilang, sekitar jam 12.00 tanggal 23 September, saya langsung datang ke sekolah untuk minta bantuan ke sekolah dan teman-temannya, mungkin ada yang tahu dia di mana. Saya ke sekolah tiga kali, termasuk ketemu pengurus yayasannya," kata Tiur.

Ia menjelaskan, ASS masih belum dewasa untuk mempertimbangkan modus penipuan yang dilakukan melalui situs jejaring sosial. Karena itu, ia sempat menjadi korban jaringan penjualan manusia untuk kepentingan seks komersial. Atas alasan tersebut, ASS tak mengikuti pelajaran sekolah selama dua pekan.

"Karena itu, dia beberapa hari tidak ke sekolah. Setelah kembali tanggal 30 September, kami laporkan kasus ke polisi. Jadi dia harus bolak-balik ke kantor polisi selama beberapa hari," kata Tiur menjelaskan alasan absennya korban dari sekolah.

Dikatakan Tiur, keluarga sempat menanyakan kepada korban tentang niatnya untuk pindah sekolah. Namun, ASS tetap ingin melanjutkan pendidikan di sekolah yang sama. Sebab itu, pagi tadi ibu korban menemani putrinya ke sekolah sekaligus untuk menjelaskan masalah yang menyebabkan korban tak bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah.

"Tadi pagi diantar ibunya ke sekolah. Ibunya kemudian jelaskan persoalan ke pengurus yayasan. Nggak tahu gimana, dia kemudian dianggap sudah merusak nama sekolah dan dikeluarkan," pungkas Tiur.

ASS adalah korban dalam kasus perkosaan yang telah menghadirkan satu tersangka, yakni pria berinisial J. Kasus tersebut saat ini ditangani oleh Polresta Bogor lantaran korban sempat dibawa oleh tersangka ke beberapa lokasi di wilayah Bogor. Diduga korban hendak diperdagangkan untuk kebutuhan seks komersial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com