Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Mediasi, ASS Tetap Bisa Sekolah

Kompas.com - 09/10/2012, 16:39 WIB
Caroline Damanik

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Kisah pengusiran ASS oleh guru dan sindiran keras dari kepala sekolahnya dalam upacara bendera, kemarin, segera direspons. Mediasi antara orangtua dan pimpinan SMP Budi Utomo Depok digelar di sekolah, Selasa (9/10/2012).

Pertemuan yang digelar tertutup itu dihadiri oleh kedua orangtua ASS, yaitu VS dan RG, dan kepala sekolah sekaligus Ketua Yayasan Budi Utomo, Renata Parhusip. Hadir pula Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok, M Nurdin, anggota Komisi D Bidang Pendidikan DPRD Depok, Lilis Latifah, dan Staf Pengaduan dan Advokasi Komnas PA, Y Batubara. Mediasi digelar sekitar dua jam.

Dalam keterangan pers setelah mediasi, Nurdin mengatakan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan antara sekolah, orangtua, dan Disdik. ASS tidak dikeluarkan dari sekolah dan masih bisa mengecap pendidikan di sekolah yang berlokasi di Sukmajaya, Depok, itu.

"Sudah ada kesepakatan antara sekolah, orangtua, dan Disdik. ASS masih bisa sekolah dan dibiarkan belajar seperti biasa. Ada MoU (nota kesepahaman)-nya nanti," ungkapnya dalam keterangan pers, Selasa siang.

Meski disepakati ASS masih bisa bersekolah di SMP Budi Utomo, remaja berusia 14 tahun itu masih diperkenankan belajar di rumah dengan pendampingan khusus saat ini. Jika sudah siap, lanjut Nurdin, ASS bisa kembali bersekolah.

"Disdik menjamin tak ada sekolah yang bisa mengeluarkan siswanya," tegasnya kemudian.

Renata, Kepala SMP Budi Utomo, menyambut baik kesepakatan ini. Dia juga menegaskan bahwa sekolah tak pernah memutuskan untuk mengeluarkan ASS dari sekolah.

"ASS tidak dikeluarkan, justru diharapkan cepat masuk belajar karena akan UTS," tuturnya dalam kesempatan yang sama.

Ibu ASS, RG, juga mengatakan bahwa kesepakatan dengan sekolah sudah tercapai dan akan dituangkan dalam MoU. Namun, jika sudah dirumuskan, keluarganya akan mengonsultasikannya dengan Komnas Perlindungan Anak yang menjadi pendamping saat ini.

"MoU-nya itu lagi berusaha dibuat. Ini kan kami sudah ke Komnas PA. Jadi, kalaupun (MoU) ada, kita akan ngomong ke Komnas PA," tuturnya.

Seperti dituturkan ibunda ASS, RG, kepada Kompas.com, kemarin, saat berniat kembali ke sekolah, Senin (8/10/2012), ASS menerima sindiran keras dari kepala sekolah dan pimpinan yayasan di depan teman-temannya dalam upacara bendera. Menurut ASS, sindiran itu ditujukan untuk dirinya karena disebutkan telah mencoreng nama baik sekolah atas kejadian yang dialaminya sebelumnya.

Tak hanya itu, ASS mengaku diusir dari kelas oleh seorang guru. Saat RG datang ke sekolah, ASS turun dari ruang kelasnya yang berada di lantai atas sambil didampingi seorang guru yang membawakan tasnya.

ASS merupakan korban penculikan dari sindikat perdagangan manusia untuk keperluan seks komersial. Selama satu minggu, dia disekap oleh penculiknya dan dibawa berpindah tempat agar tidak dapat ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com