Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SMP Budi Utomo: Ini Miskomunikasi Saja...

Kompas.com - 09/10/2012, 17:05 WIB
Caroline Damanik

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SMP Budi Utomo, Renata Parhusip, membantah tuduhan telah memberikan sindiran keras kepada ASS, siswinya, atas kasus penculikan dan pemerkosaan yang menimpanya sebelumnya, serta mengeluarkannya dari sekolah. Wanita yang juga bertindak sebagai Ketua Yayasan Budi Utomo ini mengatakan, terjadi kesalahpahaman terhadap pernyataannya dalam upacara bendera, Senin (8/10/2012).

"Yang kemarin hanya miskomunikasi saja. ASS tidak dikeluarkan, justru diharapkan cepat masuk belajar karena akan UTS," tuturnya dalam keterangan pers di sekolah, Selasa (9/10/2012).

Kisah pengusiran oleh salah seorang guru dari kelasnya pun ditampik oleh Renata. Menurutnya, saat itu, sang guru meminta ASS untuk menghadap wali kelas. Namun, pihak sekolah menduga remaja berusia 14 tahun itu salah menangkapnya.

"Mungkin salah persepsi, ASS jadi pulang," tuturnya.

Meski demikian, Renata sempat mengeluhkan bahwa orangtua tidak mengomunikasikan kondisi ASS kepada pihak sekolah. Saat ASS absen selama dua pekan, Renata mengatakan bahwa orangtua tidak memberi tahu pihak sekolah hingga kemudian tiba-tiba ASS sudah muncul di sekolah.

Sementara itu, ibu ASS, RG, membantah bahwa dirinya tidak memberi informasi kepada sekolah mengenai kondisi anaknya sejak hilang hingga ditemukan. Lagipula, menurut RG, dalam kondisi sulit seperti itu, dia dan suaminya tentu lebih fokus kepada nasib ASS dan pendampingan putrinya itu saat diperiksa di kantor polisi.

ASS sendiri menjadi korban penculikan dari sindikat perdagangan manusia untuk keperluan seks komersial. Selama satu minggu, dia disekap oleh penculiknya dan dibawa berpindah tempat agar tidak dapat ditemukan.

"Aduh, jelas saya enggak kasih kabar. Orang anak saya hilang seminggu. Tetapi selalu saya bilang kepada wali kelasnya yang sering SMS saya. Dia tanya 'udah ketemu belum bu?'. Saya bilang 'belum'. Waktu hari Minggu anak saya ketemu, hari Senin-nya saya SMS wali kelasnya, anak saya sudah pulang. Ada kakak saya saksinya. Jadi, koordinasi udah," tuturnya.

"Lagian, kita kan juga lagi kesusahan. Empat sampai lima kali saya ikut ke kantor polisi, gimana saya bisa ke sekolah. Masa saya ke sekolah? Kalau ada kebijaksanaan dari sekolah, harusnya sekolah dong yang cari tahu. gimana kabarnya. Harusnya begitu," tandas RG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com