Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TIME untuk Promosikan Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 11/10/2012, 08:18 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Pasar Pariwisata Indonesia atau Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME) 2012 yang berlangsung di Bandar Lampung pada 9-12 Oktober 2012, diharapkan dapat berdampak pada perkembangan pariwisata Lampung.

"Kami berharap dengan diadakan di Lampung, orang Lampung bisa mendapatkan masukan dalam mempromosikan daerahnya. Adanya peningkatan bagi pariwisata Lampung. Infrastruktur menjadi hal yang sangat penting. Apalagi Lampung memiliki banyak atraksi," kata Ketua Pelaksana TIME 2012, Meity Robot dalam jumpa pers TIME 2012 di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Rabu (10/10/2012).

TIME 2012 kali ini, lanjut Meity, diikuti oleh pembeli (buyer) yang merupakan industri pariwisata dari mancanegara seperti Amerika Serikat, Brasil, Jerman, Inggris, Kanada, Belanda, Italia, Meksiko, Indonesia, Australia, Hungaria, Norwegia, Afrika Selatan, Israel, Iran, Rumania, Thailand, Uni Emirat Arab, Singapura, Bahrain, Filipina, China, dan Malaysia.

"Mereka ini buyer potensial dan bisa mempromosikan Indonesia, tak hanya Lampung," ungkap Meity.

Sementara itu, Ika Nazaruddin dari Pacto Convex selaku organizer dari TIME 2012 menyebutkan data sementara menunjukkan bahwa lima peringkat  pembeli terbesar adalah India, Singapura, China, Belanda, Australia, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.

Sedangkan penjual (seller) yang terdiri dari pelaku pariwisata Indonesia datang dari berbagai provinsi antara lain Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Bengkulu, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Menurut Meity, pihaknya menargetkan jumlah transaksi TIME 2012 dapat mengalami peningkatan sebesar 10 persen dibanding TIME 2011. TIME 2011 berhasil membukukan transaksi sebesar 15,7 juta dollar AS.

Pada hari pertama transaksi, Sabtu (10/10/2012), beberapa penjual menyebutkan adanya beberapa kesepakatan potensial yang masih perlu ditindaklanjuti. Seperti diungkapkan Julita Chandara dari Hotel Akmani Legian, beberapa pembeli sudah tertarik untuk menindaklanjuti penawaran dari Akmani.

"Beberapa ada yang memang berencana dari sini ke Jakarta lalu ke Bali, jadi bisa datang untuk lihat langsung. Ada buyer yang kami pikir tidak cocok dengan hotel kami, ternyata setelah mengobrol, malah penawarannya cocok," katanya.

Sementara dari industri pariwisata asal Lampung yang menjadi penjual terdiri dari 6 perusahaan yaitu dua hotel dan empat biro perjalanan wisata. Redi dari Grand Elty Krakatoa menuturkan bahwa beberapa pembeli sudah meminta penawaran harga dan pihaknya juga akan membawa mereka untuk melihat langsung resor tersebut.

TIME menjadi ajang pertemuan business to business antara industri pariwisata Indonesia dengan mancanegara. Sehingga dalam acara tersebut pelaku pariwisata Indonesia menjadi penjual yang mempromosikan produk dan jasa wisata di Indonesia kepada industri pariwisata mancanegara yang bertindak sebagai pembeli.

TIME pertama kali diadakan di tahun 1994. Selama 10 tahun, penyelenggaraan TIME diadakan di Jakarta. Setelah itu, beberapa daerah mendapatkan giliran menjadi tuan rumah TIME yaitu Yogyakarta, Makassar, Lombok, dan Lampung. 

Masing-masing daerah memiliki kesempatan dua kali menjadi tuan rumah untuk memaksimalkan promosi wisata daerah tersebut ke mata dunia. Selain para pembeli, hadir pula jurnalis asing dari berbagai negara dari Eropa dan Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com