Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Banyak Penumpang Gelap di Pilkada DKI

Kompas.com - 12/10/2012, 18:07 WIB
Sandro Gatra

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut ada banyak "penumpang gelap" yang ikut menikmati kemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI Jakarta. Mereka, menurut Megawati, mengklaim sebagai pihak yang paling berjasa dalam kemenangan Jokowi-Basuki.

"Ikut menikmati sukses tanpa merasa terganggu sedikit pun secara moral," kata Megawati ketika memberikan pidato di pembukaan Rapat Kerja Nasionas (Rakernas) II PDIP di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/10/2012).

Rapat itu dihadiri seribuan pengurus PDIP yang terdiri dari pengurus DPP dan DPD dari 33 provinsi di Indonesia. Hadir pula para kepala daerah serta politisi senior PDIP.

Megawati tak menyebut siapa pihak-pihak yang dimaksud menunggangi kemenangan Jokowi-Basuki. Menanggapi sindiran Megawati itu, sebagian kader PDIP bertepuk tangan. Adapula yang tertawa.

Seperti diberitakan, Partai Gerindra dan Prabowo Subianto disebut lebih diuntungkan dari segi elektabilitas terkait Pilkada DKI Jakarta. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research Consulting (SMRC). Para elit PDIP lalu beraksi atas hasil survei itu.

Megawati juga menilai, Pilkada Jakarta telah membuka tabir sempitnya pemahaman banyak pihak terhadap politik. Para elit berlomba merayakan kemenangan sambil menyingkirkan pihak yang kalah. Sikap itu, kata dia, seakan menjadikan politik hanya persoalan menang dan kalah.

"Mereka dengan lantang seakan mengatakan, menang adalah puncak dari semua keagungan politik. Kalah adalah gambaran dari kebodohan dan keterbelakangan dalam politik," kata mantan Presiden itu.

Megawati menambahkan, jika politik hanya soal menang dan kalah, sudah pasti bukan Jokowi-Basuki yang ia rekomendasikan untuk maju. Pasalnya, kata dia, semua hasil survei menyarankan agar tidak mengusung pasangan itu lantaran dipastikan akan kalah.

"Tetapi sebagai ketua umum saya justru memutuskan untuk merekomendasikan keduanya dengan cara-cara ideologis politik yang saya pikirkan dan kembangkan," pungkas Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com