Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Pindah, ASS Sempat Ditolak Sekolah Lain

Kompas.com - 15/10/2012, 16:45 WIB
Ali Sobri

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - ASS, korban penculikan dan perkosaan yang ditolak oleh sekolahnya sempat mengalami penolakan oleh sekolah lainnya. Sebelum Dinas Pendidikan Depok turun tangan mencarikan sekolah baru bagi ASS, Komnas Perlindungan Anak sempat berupaya mendaftarkan remaja berusia 14 tahun itu di dua sekolah swasta yang lokasinya tidak jauh dari tempat kediaman ASS. Tak disangka, dua sekolah tersebut juga menolaknya.

Atas peristiwa tersebut, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) bersama Koalisi Pendidikan melaporkan kasus yang menimpa siswi tersebut ke pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sekjen FSGI Retno Listyarti mengatakan, sekolah sebagai lembaga pendidikan seharusnya dapat melindungi korban pemerkosaan, dan memberikan dukungannya agar korban dapat terus melanjutkan pendidikannya.

"Kami menyesal, di ranah pendidikan nampaknya sekolah masih tidak faham dengan pasal 9 (ayat 1) UU 23 tahun 2002 yang menyatakan, setiap anak berhak memeroleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadi dan tingkat kecerdasannya, sesuai minat dan bakatnya. Jadi, setiap anak berhak lho mendapat akses pendidikan tanpa mempedulikan latar belakangnya," katanya saat berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Minggu (14/10/2012) kemarin.

Retno menegaskan bahwa siswi korban kekerasan seksual itu butuh dukungan dari segala pihak untuk lepas dari traumanya, serta butuh pendidikan untuk melanjutkan hidupnya.

"Sekolah pertamanya menganggap anak itu telah merusak nama baik sekolah. Ditambah dua sekolah lagi menolaknya, mereka itu tidak melindungi hak anak," geramnya.

Retno mengungkapkan, pihaknya bersama LBH berencana melayangkan gugatan kepada sekolah yang bersangkutan. Baik sekolah lama korban, maupun sekolah yang menolak kepindahan/ mutasi siswi tersebut.

"Ya, walau pun sekolah lamanya itu sudah mau menerima lagi, tapi sebenarnya itu terjadi cuma karena tekanan yang kuat, sehingga sekolah tidak jadi mengeluarkan anak ini. Jadi atas tindakan yang melecehkan anak tersebut di muka umum, kita akan gugat ketiganya," ulas Retno lagi.

Tunggu kabar

Sementara itu, orangtua ASS, RG, menyampaikan bahwa ASS, Senin (15/10/2012), sudah mau mengerjakan soal Ujian Tengah Semester (UTS) dari sekolah sebelumnya, yaitu SMP Budi Utomo, Depok.

"Dia belum mau ke sekolahnya, sekarang dia lagi mengerjakan soal UTS, tapi dikerjakannya di rumah," kata Rouden saat dihubungi Kompas.com, Senin siang.

Rouden menyebutkan, dua mata pelajaran yang sedang dikerjakan ASS adalah Bahasa Indonesia dan Seni Budaya dan Ketrampilan (SBK).

"Sekolah yang mengantarkannya. Ini juga atas saran Dinas Pendidikan, bahwa ASS tetap mengikuti UTS sebelum mendapat sekolah yang baru," ungkapnya ibu tiga orang anak itu.

RG sedang menunggu kabar dari Diknas Depok. Pasalnya, Diknas berjanji akan mengabarkan sekolah baru ASS pada hari ini.

"Iya tunggu saja, semoga ada yang mau menerima anak saya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com