Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2012, 19:33 WIB

KOMPAS.com - Daya tahan tubuh yang masih lemah memang membuat bayi lebih rentan terhadap berbagai kuman penyebab penyakit. Meski begitu, sebaiknya para orangtua berhati-hati dalam memberikan obat-obatan kepada mereka, bahkan obat yang tergolong alami atau herbal sekalipun.

Konsultasikanlah kepada dokter sebelum memberikan obat kepada bayi dan balita. Berikut adalah 8 jenis pengobatan yang sebaiknya dihindari pemberiannya kepada bayi.

1. Aspirin

Hindari memberikan obat aspirin atau obat mengandung aspirin pada anak, kecuali atas petunjuk dokter. Aspirin bisa menyebabkan sindrom Reye yang bisa merusak organ ginjal dan otaknya.

Jangan berasumsi obat yang dijual bebas tidak memiliki kandungan aspirin, karena itu sebaiknya baca label obat dengan cerma. Aspirin terkadang ditulis dengan salisilat atau asam asetilsalisilat. Untuk demam, sebaiknya berikan obat penurun demam yang mengandung parasetamol atau ibuprofen untuk anak berusia di atas 6 bulan.

2. Obat batuk dan flu yang dijual bebas

Para dokter anak yang tergabung dalam American Academy of Pediatric tidak merekomendasikan pemberian obat flu dan batuk kepada bayi. Hasil penelitian menunjukkan obat-obatan tersebut sering tidak menyembuhkan bahkan kerap berbahaya karena diberikan melebihi dosis.

Efek samping lain yang perlu diwaspadai adalah mengantuk, sakit perut, ruam, hingga peningkatan detak jantung. Setiap tahunnya, ribuan bayi dilarikan ke rumah sakit akibat pemberian obat batuk dan flu di rumah.

3. Obat antimual

Jangan memberikan obat antimual pada bayi kecuali dokter secara spesifik meresepkannya. Gejala mual yang dialami bayi dan balita biasanya berlangsung sementara dan tubuh mereka mampu mengatasinya tanpa obat-obatan. Di lain pihak, obat antimual bisa menyebabkan komplikasi. Bila bayi mengalami muntah berikan cukup cairan untuk mencegah dehidrasi.

4. Obat dewasa

Sangat tidak dianjurkan untuk memberi balita obat orang dewasa dalam dosis kecil. Selain itu obat untuk bayi umumnya lebih pekat dibanding obat untuk anak lebih besar, sehingga Anda perlu berhati-hati dalam pemberian kepada bayi.

5. Obat yang diresepkan untuk anak lain

Obat yang diresepkan untuk anak lain, termasuk saudaranya, belum tentu efektif, bahkan bisa berbahaya untuk bayi Anda. Berikan bayi obat yang memang hanya diresepkan untuknya.

6. Obat kedaluarsa

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com