Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Indonesia Berkibar", Gotong Royong demi Pendidikan Nasional

Kompas.com - 24/10/2012, 15:29 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk membantu peningkatan kualitas pendidikan Indonesia, sebuah gerakan pendidikan nasional yang mengajak seluruh lapisan masyarakat agar turut berkontribusi diprakarsai. Gerakan yang merupakan wujud kepedulian terhadap kualitas pendidikan ini diberi nama Gerakan Indonesia Berkibar.

Ketua Umum Komite Gerakan Indonesia Berkibar, Shafiq Pontoh, mengatakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak diikuti dengan perbaikan pendidikan di Indonesia secara merata. Melihat kondisi ini, Gerakan Indonesia Berkibar berusaha untuk berpartisipasi dalam pemerataan pengembangan pendidikan.

"Peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya dibutuhkan di kota besar saja. Tetapi juga di kota kecil dan tidak hanya di Jawa tapi juga di luar Jawa," kata Shafiq saat jumpa pers Gerakan Indonesia Berkibar, di Graha Niaga, Jakarta, Rabu (24/10/2012).

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dihimpun pada 2011, sekitar 500.000 siswa Sekolah Dasar dan sekitar 200.000 siswa Sekolah Menengah Pertama tercatat putus sekolah. Hal ini menempatkan Indonesia di peringkat yang rendah ditinjau dari indeks pembangunan pendidikan yang dirilis oleh UNESCO.

Berbagai pihak menilai hal ini merupakan suatu kemunduran di bidang pendidikan. Jika tidak segera dibenahi, maka implikasinya akan meluas terutama akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.

"Untuk itu, perbaikan pendidikan tidak hanya kuantitas saja tapi juga kualitasnya. Dukungan dari masyarakat tentu sangat dibutuhkan juga," ujar Shafiq.

Demi tercapainya tujuan gerakan ini, Gerakan Indonesia Berkibar bekerja sama dengan pemerintah, swasta dan masyarakat. Dengan demikian, kapasitas dan sumber daya untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia khususnya di daerah dapat dicapai.

Ia menjelaskan bahwa Gerakan Indonesia Berkibar yang akan diresmikan pada 28 Oktober mendatang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta tujuh provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Papua Barat.

Hingga saat ini, sudah ada 34 institusi yang terdaftar bergabung dalam Gerakan Indonesia Berkibar ini. Ada yang bergabung sebagai mitra yang mengalokasikan dana CSR, fasilitator yang menawarkan program perbaikan kualitas pendidikan dan pemberi pengaruh yang berperan untuk meningkatkan pemahaman pentingya pendidikan. Saat ini, katanya, Putra Sampoerna Foundation turut berinisiatif.

"Dengan berjalannya gerakan ini, kami berharap akan semakin banyak kemitraan yang dibangun dan semakin banyak pula provinsi yang merasakan peningkatan kualitas pendidikan," tandasnya.

Menu makanan sehat
Perwakilan dari Putra Sampoerna Foundation, Bambang Irianto, mengatakan bahwa pihaknya merupakan fasilitator yang ditunjuk dalam gerakan ini karena terpercaya memiliki program perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Jadi kami memang menawarkan menu bagi sekolah-sekolah. Ada menu makanan bergizi untuk sekolah yang memang membutuhkan asupan. Dan ada obat-obatan untuk sekolah yang sudah terlanjur sakit," kata Bambang.

Dia menambahkan, untuk sementara mereka masih menangani sekolah formal saja. Namun untuk ke depannya, pihaknya mencoba merambah untuk anak-anak lain yang tidak terjangkau oleh sekolah formal seperti anak jalanan misalnya.

"Kami masih mencari formulasinya untuk itu. Karena penanganan untuk anak-anak ini berbeda dan tidak bisa asal. Tetapi lewat gerakan ini, kami akan mencoba untuk mulai memikirkan hal ini," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com