Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Asing Pelajari Karimunjawa

Kompas.com - 29/10/2012, 23:35 WIB
Sonya Helen Sinombor

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com -- Rektor Universitas Diponegoro Semarang, Prof Sudharto P Hadi MES, membuka kegiatan "Diponegoro University`s Tropical Course on Culture and Sustainable Development in Coastal Region" di Gedung ICT kampus Undip Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (29/10/20120.

Kegiatan yang diselenggarakan International Office (IO) Undip ini yang sebelumnya diberitakan akan diikuti 50 mahasiswa asing, hanya diikuti 20 orang mahasiswa asing dan mahasiswa dari Indonesia. "Peminat untuk kegiatan ini sangat besar, tapi karena keterbatasan tempat maka sesi yang pertama ini kita batasi dulu," ungkap  Ketua IO Undip Jati Utomo DH ST MM PhD.

Setelah pembukaan dan pemberian materi pembelajaran di kampus Undip, kegiatan dilanjutkan di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, hingga Sabtu (3/11/2012). Di Karimunjawa peserta akan melihat langsung budaya lokal, serta flora dan fauna.

Dari 20 peserta tersebut, 16 peserta internasional dan empat dari Indonesia dengan latar belakang pendidikan yang beragam. Peserta dari luar negeri antara lain berasal dari Jerman, Rumania, Hungaria, Ukraina, Slovakia, Argentina, Thailand, Japan, Viaetnam, dan Libya.

Menurut Jati program ini adalah program yang pertama kali diselenggarakan oleh IO. Program ini dinilai sangat relevan dengan pembangunan wilayah pesisir yang memfokuskan pada daerah tropis dan pengembangan eco-development wilayah pesisir.

Prof Sudharto mengatakan, untuk mewujudkan sustainable development, perlu strategi mitigasi dan adaptasi. Materi tentang mitigasi difokuskan pada upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan yang rusak, karena bahaya emisi gas yang dikeluarkan dari limbah pabrik dan rumah tangga. Sedangkan adaptasi lebih berfokus pada memberikan pendidikan yang mampu menumbuhkan pola dan perilaku pada kepedulian lingkungan global dan perubahan iklim.

Pakar kelautan Undip Prof Dr Drs Ocky Karna Radjasa MSc mengemukakan, pemanfaatan terumbu karang sebagai bahan campuran obat bisa mengatasi penyakit tertentu, seperti kelainan kulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com