Jakarta, Kompas -
”Baru saja penerbit buku mulai memahami dan memasukkan pendidikan karakter yang ditetapkan pemerintah sebanyak 18 karakter pada buku teks pelajaran, kini akan ada perubahan kurikulum. Apalagi sampai saat ini belum diketahui perubahannya, tetapi sudah diputuskan segera dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2013 nanti,” kata Lucya Andam Dewi, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi), pada pembukaan seminar nasional ”Menyongsong Kurikulum Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah” di Jakarta, Senin (29/10).
Lucya mengatakan, penerbit biasanya menyiapkan buku teks pelajaran pada Februari hingga Maret dan mengirimkan ke sekolah untuk dipertimbangkan.
Guru Besar Matematika dari Universitas Pendidikan Indonesia Jozua Sabandar mengatakan, kurikulum yang disiapkan pemerintah dinamakan Kurikulum Perekat Bangsa. Dalam pendidikan Matematika, misalnya, buku ajar yang disiapkan harus bisa memunculkan rasa sebangsa.
Ahli bahasa Indonesia dari Universitas Negeri Yogyakarta Pangesti Wiedarti, mengungkapkan, tak semua guru memahami kurikulum. Karena itu, faktor ini harus dipertimbangkan dengan baik. Adapun praktisi pendidikan Ki Supriyoko mengingatkan agar uji publik kurikulum baru tidak sekadar formalitas.