Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BlackBerry 10 Diprediksi Pudar Sebelum Menyebar

Kompas.com - 08/11/2012, 19:00 WIB

KOMPAS.com — Sistem operasi dan perangkat BlackBerry 10 baru akan dirilis Research In Motion (RIM) pada awal 2013. Analis James Faucette dari lembaga riset Pacific Crest memprediksi, pesona BlackBerry 10 akan hilang sebelum RIM merilisnya.

"Kami melihat BlackBerry 10 mungkin akan mati sebelum kedatangannya (dead on arrival/DOA)," ujar James Faucette seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (8/11/2012). Ia memprediksi BlackBerry 10 pada akhirnya akan gagal.

Faucette melanjutkan, RIM akan berjuang keras merayu konsumen untuk mau membeli perangkat BlackBerry 10 dengan tampilan antarmuka yang berbeda, teknologi yang kurang kompatibel, dan minimnya jumlah aplikasi.

BlackBerry 10 merupakan sistem operasi harapan RIM untuk bersaing dengan Apple iOS, Google Android, dan Microsoft Windows Phone.

Saat ini, BlackBerry 10 sedang diuji coba oleh 50 perusahaan operator seluler di beberapa negara, termasuk Indonesia. Pada pertengahan Oktober, CEO RIM Thorsten Heins bersama petinggi lainnya mengunjungi Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan operator seluler.

Mulanya, perusahaan asal Kanada ini menunda peluncuran BlackBerry 10 pada akhir 2012. Setelah itu, RIM mengumumkan penundaan lagi hingga awal 2013. Penundaan ini memberi ruang bagi Apple dan Android untuk semakin mendominasi pasar ponsel pintar global.

Pada November 2011, analis Ian Fogg dari lembaga riset IHS pernah mengatakan, RIM punya rekam jejak sering mengundur tanggal peluncuran produk mereka. "Itu bukan pertanda baik. Kita akan melihat penurunan secara perlahan," ungkap Fogg memperingati RIM.

Di Indonesia sendiri, BlackBerry mulai kalah pamor dengan Android. Menurut data lembaga riset IDC, Android berhasil meraih 52 persen pangsa pasar sistem operasi mobile di Indonesia pada kuartal 2 tahun 2012.

Kendati demikian, RIM terus berusaha membangun ekosistem BlackBerry di Indonesia. RIM termasuk produsen ponsel pintar yang rajin menggelar kompetisi pembuatan aplikasi dan menjalin hubungan baik dengan pengembang aplikasi lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com