Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unej Gelar Antisipasi Penanggulangan Terorisme

Kompas.com - 13/11/2012, 19:11 WIB

JEMBER, KOMPAS.com - Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, menggelar kegiatan "Sosialisasi dan Dialog Penanggulangan Terorisme" untuk mengantisipasi terorisme di kampus setempat, Selasa.

"Kegiatan itu merupakan upaya untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada mahasiswa, agar mereka tidak terjerat dalam gerakan radikal dan jaringan terorisme," kata Rektor Unej, M. Hasan, Selasa (13/11/2012).

Agus Anton Figian (31) yang juga alumnus Unej diamankan oleh tim Densus 88 Antiteror di Desa Sewulan Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jatim, Jumat (26/10), sedangkan terduga teroris Miko Yosiko yang ditangkap tim Densus 88 di Bogor juga mantan mahasiswa Unej yang belum lulus.

"Penangkapan dua orang terduga teroris yang merupakan mahasiswa Unej membuat civitas akademika prihatin, sehingga jangan sampai ada mahasiswa lainnya yang terperangkap jaringan radikal semacam itu," paparnya.

Hasan menegaskan bahwa Unej yang biasa dikenal dengan sebutan Kampus Tegalboto tidak pernah mengajarkan kekerasan kepada mahasiswa, sehingga diharapkan hasil diskusi dan sosialisasi tersebut dapat disebarluaskan kepada mahasiswa lainnya.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember, Dr KH Abdullah Syamsul Arifin berpendapat bahwa adanya pandangan monolitik dan ekskusif dalam memahami agama menjadikan orang berpandangan sempit tentang Islam.

"Mereka menilai bahwa penafsiran agama yang benar adalah miliknya saja dan yang lain dianggap kafir. Pandangan seperti itu yang menjerumuskan seseorang menjadi teroris," ucap pembicara dari tokoh NU itu.

Sebagai bagian dari masyarakat akademis, lanjut dia, mahasiswa seharusnya bisa menangkis setiap upaya rekrutmen jaringan teroris di kampus dan meminta mahasiswa Unej untuk mewaspadai upaya rekrutmen kelompok-kelompok tertentu yang menawarkan pemahaman ajaran Islam yang radikal.

"Dengan daya nalar kritis, seharusnya memperkaya dan memperkuat pengetahuan, serta pemahaman mahasiswa tentang kejinya segala bentuk aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama," paparnya.

Sementara Kapolres Jember AKBP Jayadi mengaku belum menemukan indikasi jaringan teroris yang beroperasi di dalam kampus Unej, namun ia meminta mahasiswa mewaspadai setiap ajakan untuk kegiatan di luar kampus yang bersifat radikal.

"Belum ada jaringan teroris yang masuk ke kampus Tegalboto. Memang ada alumnus dan mantan mahasiswa Unej yang ditangkap oleh Densus 88 beberapa saat lalu yang diduga terlibat terorisme, namun setelah kita dalami, mereka direkrut setelah lulus atau keluar dari Unej," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com