Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Kurikulum Raih Respon Positif dari Wapres

Kompas.com - 14/11/2012, 00:13 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dipaparkan siang tadi, perombakan kurikulum untuk tahun ajaran 2013/2014 mendapat respon positif dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono. Hal ini berarti memastikan bahwa mulai Juni 2013 mendatang anak-anak sekolah baik dari tingkat SD hingga SMA akan menggunakan kurikulum baru.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, mengatakan bahwa perombakan kurikulum ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sehingga sudah dibahas sejak lama. Ia juga mengungkapkan bahwa sudah semestinya kurikulum yang ada diubah.

"Kurikulum berubah itu wajar karena tantangan jaman juga berubah, ilmu kependidikan juga berubah, metodologi pembelajaran juga berubah," kata Nuh, saat jumpa pers di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Ia meminta pada semua pihak agar tidak perlu khawatir dengan perubahan kurikulum yang ada. Pasalnya, kurikulum yang tengah dimatangkan ini akan mengedepankan observasi dan praktik langsung kepada peserta didik sehingga implementasi pembelajarannya akan lebih mengena.

"Memang sudah saatnya berubah. Anak-anak ini tidak bisa hanya sekedar diberitahu tapi saatnya anak-anak didorong untuk mencari tahu," jelas Nuh.

"Justru kalau kurikulum itu tidak berubah malah tidak wajar. Jangan risau juga dengan perubahan ini. Perlu risau kalau itu tadi, kurikulum itu tidak berubah atau kurikulum berubah tapi tanpa dasar," imbuhnya.

Sementara dasar dari perubahan kurikulum ini jelas untuk menjawab tantangan globalisasi dan menyelesaikan berbagai masalah yang muncul dalam dunia anak seperti maraknya tawuran dan kekerasan. Dalam pembahasan kurikulum ini, titik prioritas ada pada ranah pendidikan dasar.

"Pendidikan dasar ini kan awal mulanya anak-anak ini tumbuh. Kalau pendidikan dasarnya bagus maka Insya Allah ke depannya pasti baik. Maka dari itu tadi perdebatan banyak terjadi untuk pendidikan dasar," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com