Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Jaringan Pelayanan Kesehatan Primer

Kompas.com - 14/11/2012, 02:43 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah mulai membangun jaringan pelayanan primer untuk memperkuat sistem jaminan sosial nasional bidang kesehatan yang mulai diberlakukan 2014. Peningkatan mutu dan kuantitas petugas medis di daerah juga ditingkatkan agar masyarakat mendapat layanan maksimal.

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Selasa (13/11), dalam rapat koordinasi pelaksanaan operasional program di Jakarta, mengatakan, sejak 2011, Kementerian Kesehatan membangun fasilitas pelayanan kesehatan kecil tetapi lengkap di daerah terpencil, membuat pusat pelayanan kesehatan keliling, puskesmas lintas air di daerah perairan, hingga menambah jumlah tempat tidur kelas tiga di rumah sakit.

Sampai 2012, menurut Nafsiah, ada 9.323 puskesmas yang siap melayani warga di berbagai daerah. Pembangunan dan perbaikan fasilitas dan sarana jaringan pelayanan primer akan dilanjutkan tahun depan.

Untuk menambah jumlah dan kualitas tenaga medis, Kemenkes memberi kesempatan belajar menjadi petugas medis bagi para putra daerah. ”Kami memanfaatkan jaringan video call gratis untuk berkomunikasi. Dokter spesialis bisa memberikan konsultasi tanpa harus datang ke lokasi pelayanan kesehatan di pedalaman yang perlu waktu tempuh yang lama,” kata Nafsiah.

Anggaran bantuan operasional kesehatan (BOK) terus ditingkatkan. Kalau tahun 2010 Rp 350 miliar, tahun 2012 mencapai Rp 1,2 triliun. Dana itu untuk mendongkrak pelayanan dan sarana puskesmas.

Rizal Jalil, anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang menangani bidang pendidikan dan kesehatan, mengakui, BOK Rp 1,2 triliun masih tergolong kecil. Menurut dia, anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) 2010 Rp 5,36 triliun dan pada 2011 Rp 5,4 triliun. ”Jika BOK setinggi BOS, dampaknya akan lebih maksimal,” katanya. (NIT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com