Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publik Dimintai Pendapat untuk Kurikulum Baru

Kompas.com - 14/11/2012, 10:20 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai alternatif mengenai perombakan kurikulum untuk tahun ajaran 2013/2014 siap dilempar ke publik oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Beberapa alternatif tersebut terkait dengan teknis penerapan kurikulum baru dan alternatif keberadaan mata pelajaran IPA dan IPS pada jenjang pendidikan dasar.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa keputusan yang sesuai untuk kurikulum baru ini juga ada di tangan masyarakat. Untuk itu, publik diminta untuk pro-aktif memberikan masukan terhadap rancangan kurikulum baru ini saat uji publik pada Desember nanti.

"Uji publik rencananya akan dilakukan selama dua sampai tiga minggu. Publik bebas mengutarakan pendapatnya sebagai bahan pertimbangan," kata Nuh saat jumpa pers di Kantor Kemdikbud, Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Berikut alternatif yang muncul terkait teknis penerapan kurikulum baru ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan empat alternatif. Pertama, kurikulum baru hanya diterapkan untuk siswa kelas I, IV, VII dan X untuk seluruh sekolah. Kedua, kurikulum baru diberlakukan bagi siswa kelas I, IV, VII dan X untuk beberapa sekolah saja.

"Alternatif kedua ini punya kelemahan. Dengan memilih beberapa sekolah ini, takutnya muncul opini diskriminasi sekolah," jelas Nuh.

Selanjutnya alternatif ketiga adalah diberlakukan untuk seluruh kelas di seluruh sekolah. Alternatif terakhir, penerapannya untuk seluruh kelas di beberapa sekolah. Namun melihat kondisi, akan lebih baik jika mulai dilakukan dengan alternatif pertama untuk Juni 2013 nanti.

"Jika dengan alternatif pertama ini, maka 2014 baru akan ditambahkan untuk kelas II, V dan VI. Tapi untuk kelas di tahapan akhir tiap jenjang ini memang dicoba perlahan," ungkapnya.

Sementara alternatif lain yang ditawarkan adalah mengenai mata pelajaran IPA dan IPS untuk pendidikan dasar. Ada dua alternatif terkait hal ini yaitu mata pelajaran IPA dan IPS ini diajarkan integratif dengan mata pelajaran lain dan namanya tidak perlu muncul baik dari kelas I hingga kelas VI. Alternatif kedua, IPA dan IPS ini berdiri sendiri sebagai mata pelajaran ketika siswa masuk kelas IV hingga kelas VI.

"Nah ini coba dilihat. Tapi sebenarnya, IPA dan IPS ini tidak hilang di pendidikan dasar. Justru sains ini dijadikan penggerak," tuturnya.

Namun semua ini kembali lagi pada hasil uji publik bulan depan yang dapat dilakukan secara online. Dengan demikian, masyarakat dapat terlibat langsung menentukan kualitas pendidikan. Seperti diketahui, ad tiga metode pendekatan uji publik ini yaitu secara online, roadshow ke daerah dengan menggandeng asosiasi guru, perwakilan orang tua dan pengamat serta terakhir adanya forum group discussion.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com